Melalui Desa Binaan, PLN dan Universitas Halmahera Berhasil Lakukan Konservasi Burung Mamoa

Burung Gosong Maluku (Mamoa)

TOBELO,FP.COM – PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Maluku dan Papua (UIP MPA) mengambil langkah nyata untuk melestarikan keanekaragaman hayati melalui dukungan terhadap kegiatan Konservasi Burung Gosong Maluku (Mamoa).

PLN UIP MPA bersama Program Studi Kehutanan Universitas Halmahera berhasil melakukan Konservasi Burung Gosong Maluku (Mamoa), hal itu ditandai dengan pelepasan 48 anakan Burung Mamoa di Pantai Desa Mamuya, Galela pada Senin (16/10).

Read More

Kegiatan konservasi ini merupakan salah satu program unggulan di Desa Binaan Desa Wisata Mamuya yakni program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PLN UIP MPA, yang dirancang untuk memberdayakan masyarakat sekaligus melestarikan kekayaan alam lokal.

PLN UIP MPA berkomitmen untuk berkontribusi pada pelestarian lingkungan hidup. Dalam kegiatan ini, PLN memberikan dukungan penuh kepada Tim Konservasi Universitas Halmahera, yang telah melaksanakan program penetasan semi alami selama lebih kurang enam bulan, mulai dari melakukan observasi, penanaman telur, hingga proses pelepasan anakan Burung Mamoa.

Ketua Tim Konservasi Universitas Halmahera, Radios Simanjuntak,mengungkapkan bahwa kegiatan ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan persentase penetasan anakan Burung Mamoa, tetapi juga untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya melestarikan satwa endemik.

“Iya benar kegiatan ini dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan presentasi penetasan anakan Burung Mamoa dan mencegahnya dari kepunahan, selain itu juga memberikan edukasi kepada masyarakat sekitar agar bisa bersama-sama mengambil peran dan peduli terhadap kelestarian satwa endemik. Mewakili Tim Konservasi Universitas Halmahera, kami mengucapkan terima kasih kepada PLN yang telah mendukung kegiatan ini sebagai bentuk kepedulian terhadap kelestarian satwa endemik di Desa Mamuya,” Ujarnya.

Radios menambahkan, dalam kegiatan ini Tim Konservasi Universitas Halmahera melibatkan mulai dari anak-anak SD, SMP dan juga semua elemen masyarakat Mamuya sehingga semua dapat mengambil peran dalam pelestarian satwa endemik ini.

Ia juga menjelaskan, bahwa terdapat dua kandang penetasan, jumlah telur yang di tanam sebanyak 76 butir dan lebih dari 50 butir telur telah menetas pada dua minggu terakhir. Selanjutnya, telah dipindahkan ke kandang transit untuk dirawat sampai layak terbang.

Ditempat terpisah, General Manager PLN UIP MPA, Wisnu Kuntjoro Adi mengajak semua pihak untuk bersama-sama menjaga dan melestarikan lingkungan, terutama bagi satwa-satwa yang terancam punah.

“Kami percaya bahwa pelestarian lingkungan adalah tanggung jawab kita bersama. Setiap individu memiliki peran penting dalam menjaga keberlanjutan ekosistem kita,” ucap Wisnu.

Ia menekankan bahwa dukungan PLN terhadap program konservasi ini merupakan salah satu langkah nyata dalam menjalankan komitmen PLN Peduli, yang bertujuan untuk menciptakan sinergi antara perusahaan dan masyarakat dalam upaya pelestarian alam.

“Dengan melibatkan masyarakat lokal, terutama generasi muda, dalam kegiatan ini, kita tidak hanya melestarikan spesies, tetapi juga membangun kesadaran dan kepedulian yang akan berkelanjutan. Kami berharap kegiatan ini dapat menginspirasi lebih banyak inisiatif konservasi di seluruh daerah.” pungkasnya.

Peserta dalam acara pelepasan burung ini mencakup perwakilan Lembaga Pengelola Hutan Desa (LPHD), perwakilan Kantor Gunung Api Dukono, masyarakat Desa Mamuya, dan berbagai elemen kampus Universitas Halmahera, termasuk dosen, staf, dan mahasiswa Program Studi Kehutanan. (*)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *