Mendagri Ungkap Alasan di Balik Pemilihan Tiga Penjabat Gubernur di Papua

Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian (foto :tangkapan layar livestreaming Kemendagri)

JAKARTA, FP.COM – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian resmi melantik tiga orang Penjabat (Pj) Gubernur untuk tiga provinsi baru di Bumi Cenderawasih yakni Apolo Safanpo sebagai Penjabat Gubernur Papua Selatan, Ribka Haluk sebagai Penjabat Gubernur Papua Tengah dan Nikolaus Kondomo sebagai Penjabat Gubernur Papua Pegunungan, (Jumat 11/11/2022).

Mendagri Tito memperkenalkan ketiganya dari latar belakang profesi dan berharap agar ketiga Penjabat Gubernur tersebut dapat bekerja dengan hati untuk membangun Tanah Papua serta menjaga stabilitas politik dan keamanan di Bumi Cenderawasih.

Read More
iklan

“Kepada para Pejabat saya mohon betul-betul bekerja dengan hati, anggaran dana otsus sudah dinaikkan dari 2 persen menjadi 2,25 persen dana alokasi umum. Anggaran yang ada setiap rupiah digunakan betul untuk kepentingan rakyat, rangkul semua pihak agar tercipta stabilitas politik dan keamanan yang baik di Papua karena percuma sumber daya alam, anggaran yang ada cukup besar kalau disertai dengan kondisi yang tidak aman. Semua ini akan berjalan dengan situasi yang aman jika politiknya stabil, semua pihak dirangkul baru bekerja bersama-sama,”ujar Tito.
Pihak Kemendagri rupanya punya pertimbangan khusus terhadap tiga figur penjabat gubernur itu.

Apolos Safanfo (Pj.Gubernur Papua Selatan) Tito menyebut meskipun masih muda namun kecerdasan sebagai akademisi dan kemampaun manajemen sebagai rektor Universitas Cenderawasih menjadi modal utama. Sisa didukung pejabat-pejabat birokrat.

Profil Apolo Safanpo Penjabat Gubernur Papua Selatan(tangkapan layar Kemendagri)

Lain lagi dengan Nikolaus Kondomo. Tito yakin, pengalaman Nikolaus sebagai Kajati Papua dan pemahaman terhadap daerah pegunungan akan membuatnya membawa perubahan di wilayah pemerintahannya.

Profil Nikolaus Kondomo Penjabat Gubernur Papua Pegunungan(tangkapan layar Kemendagri)

Secara khusus, Tito mengapresiasi Ribka Haluk yang punya rekam jejak menyelesaikan konflik pilkada di Yalimo yang lalu.

Profil Ribka Haluk Penjabat Gubernur Papua Tengah (tangkapan layar Kemendagri)

“Saya terkesan dengan Ibu waktu pemilu di Yalimo, itulah pilkada paling lama di tahun 2020, setahun 3 bulan konflik di MK. Tapi kemudian setelah Ibu ditempatkan ke Yalimo, di tengah situasi konflik saat itu, saya pertama sempat underestimate bagaimana seorang wanita bisa. Ternyata setelah Ibu Ribka masuk dengan sifat keibuan yang luar biasa sehingga konflik pilkada tersebut selesai dengan aman dan itulah prestasi Ibu yang hebat di mata pemerintah pusat Itulah juga alasan Ibu dipilih memimpin Papua Tengah yang juga tidak ringan.”

“Mari kita dukung langkah-langkah yang dilakukan para pejabat , kita betul-betul berharap mulai dari pemerintah pusat, kabupaten/kota termasuk pemerintah induk tetap bekerja dengan maksimal,” pungkas Tito. (*)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *