Menjaga Alam dan Budaya Lokal Tetap Lestari dengan Konsep Pariwisata Berkelanjutan

Bimtek Pengelolaan Pariwisata Berkelanjutan (sustainable Tourism) yang diselenggarakan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Papua, Jumat ( 14/7).

JAYAPURA, FP.COMSustainable tourism. Ini merupakan sebuah konsep pariwisata berkelanjutan yang tengah didorong oleh pemerintah pusat dan daerah, tak terkecuali di Papua. Konsep ini sejatinya memiliki 4 pilar utama, di antaranya pengelolaan berkelanjutan (bisnis pariwisata), ekonomi berkelanjutan (sosio ekonomi) jangka panjang, keberlanjutan budaya (sustainable culture), dan aspek lingkungan (environment sustainability). Point utama dari konsep sustainable tourism di mana wisatawan tidak sekadar berlibur, setiap wisatawan dituntut memerhatikan protokol berwisata yang berkaitan dengan kesehatan, keamanan, kenyaman, dan kelestarian alam.

Berkaitan dengan pengenalan konsep ini, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Provinsi Papua menyelenggarakan Kegiatan Bimbingan Teknis Pengelolaan Pariwisata Berkelanjutan di salah satu hotel di bilangan Kota Jayapura, Jumat (14/07).

Read More

Ketua pelaksana Bimtek Gerd Maury dalam laporannya menyebut, peserta kegiatan merupakan masyarakat pelaku usaha pariwisata di Provinsi Papua yang meliputi Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura dan Keerom sejumlah 35 orang. Panitia menghadirkan pemateri Profesor Winda M. Mingkid, guru besar dari Universitas Samratulangi, Sulawesi Utara.

Sekretaris Disbudpar Provinsi Papua, Amelia Ondikeleuw saat membuka kegiatan mengatakan, Pemerintah Provinsi Papua menyadari bahwa saat ini ketergantungan terhadap kekayaan sumber daya alam (SDA) sangat besar dan mendominasi struktur pendapatan daerah. Di satu sisi, sumber daya alam seperti hasil hutan, pertambangan batu bara, minyak dan gas bumi terus berkurang dan suatu saat akan habis.

“Untuk itu, fokus Pemprov Papua ke depannya akan mengembangkan sektor-sektor pembangunan yang berbasis renewable resources seperti sektor pertanian dan pariwisata,” jelas Amelia.

“Membangun kepariwisataan di Papua tentunya beda dengan daerah wisata yang sudah maju seperti di Bali dan Jawa, tetapi kita bisa bersinergi bersama agar kepariwisataan Papua juga bisa lebih maju karena kita punya alam dan seni budaya yang unik dan potensial untuk pengembangannya,” lanjut Amelia.

Konsep sustainable tourism di Tanah Papua, menurut Amelia, sudah seharusnya diterapkan karena Papua memiliki alam yang indah dan masih asri. Sudah barang tentu ini akan menjadi daya tarik tersendiri ketika ekosistemnya tetap terjaga, begitu pun budaya. Dengan penerapan konsep ini pula secara tidak langsung sumber daya alam akan terjaga dan berlangsung dalam jangka panjang.

“Memasuki era global sekarang ini pariwisata berkelanjutan adalah salah satu jawaban dari pengembangan kepariwisataan di Tanah Papua, karena pariwisata berkelanjutan ini adalah pariwisata yang memperhitungkan sepenuhnya dampak ekonomi, sosial dan lingkungan saat ini dan masa depan,” tambahnya. (*)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *