JAKARTA,FP.COM – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno menekankan pentingnya inklusivitas dalam pengembangan ekonomi kreatif Indonesia.
Menurutnya, sektor ini tidak hanya menjadi lokomotif pertumbuhan ekonomi dengan kontribusi 8% terhadap PDB, tetapi juga harus mampu memberikan peluang yang setara bagi semua lapisan masyarakat.
“Ekonomi kreatif harus menjadi ruang yang inklusif, di mana perempuan, anak muda, lansia, dan penyandang disabilitas memiliki kesempatan yang sama untuk berkarya dan meraih kesejahteraan,” ujar Sandiaga dalam acara “Workshop on Promoting Social Inclusion in Creative Economy Sector” di Jakarta.
Sandiaga mengungkapkan bahwa salah satu tantangan utama saat ini adalah bagaimana memastikan bahwa pertumbuhan ekonomi kreatif tidak hanya berfokus pada kuantitas, tetapi juga pada kualitas dan pemerataan.
Workshop ini diharapkan dapat menghasilkan rekomendasi konkret untuk meningkatkan inklusivitas di sektor ekonomi kreatif, seperti pengembangan program pelatihan yang lebih inklusif, penyediaan akses pembiayaan yang lebih mudah, serta penguatan jaringan kerja antar pemangku kepentingan.
Workshop ini secara khusus membahas tantangan yang dihadapi oleh kelompok-kelompok dalam situasi rentan, seperti perempuan, penyandang disabilitas, dan masyarakat di daerah terpencil. Para peserta diajak untuk berdiskusi mengenai cara-cara untuk mengatasi hambatan yang seringkali dihadapi oleh kelompok-kelompok ini dalam mengakses peluang di sektor ekonomi kreatif.
“Kita harus memastikan bahwa tidak ada satu pun kelompok masyarakat yang tertinggal dalam pembangunan ekonomi kreatif,” tegas Sandiaga.
Workshop di Jakarta merupakan langkah awal dari serangkaian kegiatan serupa yang akan digelar di Yogyakarta dan Bali. Tujuannya adalah untuk melibatkan lebih banyak pemangku kepentingan dan menggali potensi ekonomi kreatif di berbagai daerah di Indonesia.
“Melalui kegiatan ini, kita ingin membangun ekosistem ekonomi kreatif yang berkelanjutan dan inklusif, sehingga dapat memberikan manfaat bagi seluruh masyarakat Indonesia,” pungkas Sandiaga. (Rilis Kemenparekraf/Ai)