JAYAPURA, FP.COM – Menteri Sosial Tri Rismaharini menyerahkan bantuan kapal cepat untuk mempermudah aksesibiltas transportasi masyarakat di wilayah Papua. Bantuan tersebut merupakan tindaklanjut dari pertemuan Menteri Risma dengan sejumlah tokoh adat, pemuka agama dan tokoh pemerintahan Papua pada 8 Agustus lalu di Mamberamo dalam kunjungan kerjanya.
Kala itu, para tokoh Papua yang diwakili Ketua Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) Papua Lipiyus Biniluk menyampaikan kebutuhan masyarakat akan moda transportasi air, khususnya sungai.
Permintaan tersebut direspons cepat oleh Risma dengan mengkolaborasikan dua perguruan tinggi di Indonesia yakni Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (ITS) dan Universitas Cenderawasih (Uncen) Jayapura untuk pembuatan moda transportasi berupa kapal cepat atau speedboat.
“Awalnya mereka meminta mesin kapal untuk digunakan di kapal yang terbuat dari potongan pohon. Tetapi saya melarang untuk melakukan itu. Pola yang kita gunakan adalah mentransfer pengetahuan dengan cara pembuatan kapal dilakukan di Papua,” kata Risma dalam kegiatan penyerahan bantuan sosial, di Fakultas Teknik Universitas Cenderawasih Jayapura, Jumat (12/11/2021).
Berbekal hasil transfer knowledge dari pakar ITS, pembuatan kapal cepat berbahan fiber tersebut dimulai pada 23 Oktober lalu oleh para sarjana Uncen.
Kata mantan Walikota Surabaya ini, bantuan berupa kapal cepat sebanyak enam unit itu akan disalurkan ke Kabupaten Mamberamo Raya melalui koperasi (5 unit), dan sisanya untuk Yayasan Pendidikan Kristen di Tanah Papua.
“Saat ini baru jadi satu unit. Lima unit lainnya sedang dalam proses produksi,” kata Risma.
Penyerahan bantuan tersebut turut dihadiri Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy.
Muhadjir menyampaikan sangat mendukung langkah Kemensos menjalin kerja sama dengan ITS dan Uncen Jayapura dalam hal transfer knowledge tersebut.
Dia menilai, hal itu sangat menguntungkan bagi perguruan tinggi lantaran ada pintu untuk menjalin hubungan dengan masyarakat, terutama mahasiswa untuk berlatih menghadapi dunia yang sesungguhnya, tidak hanya di bangku sekolah, tapi juga di lingkungan sekitarnya yang menjadi tanggung jawab perguruan tinggi.
“Saya minta kepada Rektor untuk memperbanyak mahasiswa Uncen yang terlibat dalam program social enterprise ini karena sangat penting. Percayalah, Papua bisa maju kalau perguruan tinggi terlibat di dalamnya,” ucap Muhadjir.
Rektor Uncen Jayapura, Apolo Safanpo mengapresiasi program Kementerian Sosial dalam rangka transfer of science, knowledge dan teknologi.
Kata Safanfo, program pemerintah pusat untuk daerah dalam bentuk pelibatan masyarakat mengajarkan mereka untuk produktivitas. “Kalau misalnya Kemensos beli kapal dari luar Papua, maka masyarakat hanya menjadi konsumtif, tetapi kalau ilmu yang diberikan, mereka akan lebih produktif. Oleh karena itu program pemerintah pusat dalam pelibatan masyarakat seperti ini sangat baik, dengan cara seperti masyarakat akan dilibatkan dalam pembangunan,” tutup Safanfo. FPKontr1