JAYAPURA, FP.COM – Ketua Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Papua, Simson Nicky Mehue, meminta pemerintah daerah serius dalam melaksanakan pelatihan bagi pemandu wisata (tour guide). Ia mengaku, sudah enam tahun belakangan tak ada regenerasi untuk tour guide di HPI Papua.
“Dari 2017, sampai saat ini, belum ada regenerasi. Anak-anak muda kita ini punya potensi, hanya saja belum diberikan pelatihan yang lebih terarah kepada bagaimana technical guide itu. Karena semua orang bisa berbahasa Inggris, tapi belum tentu dia guide. Karena seorang guide itu mempunyai standarisasi yang dilakukan di lapangan untuk menghandle wisatawan, itu ada etikanya,” beber Nick, sapaannya, kepada Fokus Papua, Rabu (2/8), di Kotaraja.
Kenyataan ini, menurut Nick, adalah sebuah ironi, di mana, sekarang ini, pariwisata merupakan salah satu sektor strategis yang memiliki peran dan kontribusi penting dalam pembangunan perekonomian nasional maupun daerah. Sementara, pemandu wisata merupakan salah satu faktor penting guna mendukung terselenggaranya kegiatan pariwisata. Bahkan, tour guide disebutnya sebagai ujung tombak industri pariwisata.
“Pemerintah dengan daya dan upaya serta terobosan membuka destinasi-destinasi baru, infrastruktur, itu sangat bagus, namun, tour guide adalah eksekutor lapangan. Oleh karena itu, peningkatan keterampilan dan pengetahuan sebagai guide begitu penting bagi generasi muda.”
“Kita mendorong, kalau bisa ya, pemerintah daerah khususnya pemprov papua membuat pelatihan yang betul-betul fokus untuk pramuwisata minimal tiga hari,lebih dari itu bagus, supaya kualifikasinya juga terpercaya,” lanjutnya.
Pelatihan yang dimaksud Nicky tidak hanya bagi pemandu profesional, namun juga untuk pemandu lokal yang tak harus punya lisensi khusus.
Para pemandu lokal mestinya dibekali kemampuan dasar untuk berkomunkasi dengan turis lokal maupun mancanegara.
“Kita ingin local guide juga disiapkan, sehingga, ketika kita antar tamu sampai ke lokasi wisata, masyarakat di situ yang akan memandu. Karena mereka lebih tahu lokasinya,” tutup Nick. (*)