JAYAPURA, FP.COM – Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Papua dan Papua Barat, Adolf Fictor Tunggul Simanjuntak mengungkapkan pertumbuhan kredit Bank Umum secara year on year (yoy) di Papua dan Papua Barat 3,72 persen dengan penyaluran kredit sebesar Rp31,32 triliun.
Menurutnya, pertumbuhan kredit Bank Umum di Papua lebih baik dari pertumbuhan kredit secara Nasional yang tumbuh negatif sebesar 2,41 persen secara yoy.
Adolf menambahkan, aset Bank Umum di Papua secara yoy pada 2020 mengalami peningkatan menjadi Rp75,87 triliun atau meningkat sebesar 1,33 persen. Dana Pihak Ketiga (DPK) di Papua (yoy) mengalami pertumbuhan negatif menjadi Rp46,6 triliun atau tumbuh sebesar minus 0,03 persen.
Non Performing Loan (NPL) atau kredit macet Bank Umum di Papua, kata Adolf, juga mengalami perbaikan yaitu sebesar 2,16 persen, lebih baik dari NPL Bank Umum secara Nasional yaitu sebesar 3,06 persen.
Penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) di Papua mencapai Rp1,29 triliun, meningkat 26,68 persen dibandingkan pencapaian tahun 2019 yang sebesar Rp1,01 triliun.
Restrukturisasi atau relaksasi kredit yang diberikan kepada debitur yang terdampak pandemi Covid-19 oleh Himpunan Bank Negara (Himbara), Bank Pembangunan Daerah (BPD) dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) di Papua dan pembiayaan sebanyak 43.315 debitur atau sebesar Rp4,74 triliun.
“Masing – masing untuk Himbara, BPD dan BPR sebanyak 29.923 atau sebesar Rp4,10 triliun, sementara, restrukturisasi dari perusahaan pembiayaan kepada 13.392 debitur atau sebesar Rp639 miliar,” jelas Adolf.
Adol menyebut, realisasi piutang Perusahaan Pembiayaan di Papua posisi Desember 2020 tercatat mencapai Rp916 miliar atau tumbuh negatif sebesar 32,1 persen dibandingkan tahun 2019 dengan Non Performing Finance (NPF) relatif kecil sebesar 1,46 persen.. NPF Perusahaan Pembiayaan di Papua lebih baik dibandingan Nasional yaitu sebsar 4,01 persen.
Kinerja Pasar Modal di tanah Papua juga menunjukkan perkembangan yang sangat positif sepanjang Tahun 2020 dengan peningkatan jumlah investor sebesar 55,6 persen atau sebanyak 18.396 masyarakat Papua menjadi investor di Pasar Modal dengan total kepemilikan saham sebesar Rp616,8 miliar.
Sementara itu, penyaluran Pinjaman melalui Fintech Peer to Peer Lending (Pinjaman Online) di Papua hingga Desember 2020 sebesar Rp504 miliar, meningkat sekitar 460,05 persen dengan akumulasi jumlah rekening peminjam/borrower sebesar 304.823 rekening atau meningkat sebesar 1.213 persen.
Selain itu, terdapat 1.587 rekening milik masyarakat Papua yang digunakan sebagai Lender (pemberi pinjaman) pada Fintech Peer to Peer Lending.
Adolf berpesan agar masyarakat Papua lebih teliti apabila ingin melakukan peminjaman melalui Pinjaman Online (Pinjol) dengan memastikan legalitas Pinjaman Online dimaksud melalui website ojk.go.id atau dapat melalui Kontak OJK 157. (FPKontr1)