OTK Bakar Tower Palapa Ring Timur, Jaringan di Ilaga Padam Total

Kondisi jaringan Palapa Ring Timur pasca dibakar di Kabupaten Puncak/Foto: Istimewa

JAYAPURA, FP.COM – Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kominfo tengah melakukan investigasi menyeluruh untuk mencari tahu identitas pelaku dan motif pembakaran infrastruktur microwave Palapa Ring yaitu tower B4 dan B5 yang berlokasi di Kabupaten Puncak, Papua.

Direktur Utama BAKTI Kominfo, Anang Latif mengungkapkan, pihaknya baru menerima laporan pada Sabtu 9 Januari 2021 bahwa telah terjadi pembakaran infrastruktur telekomunikasi tersebut. Kemudian, Tim Palapa Ring Paket Timur melakukan pengecekan ke dua lokasi kejadian melalui udara.

Read More
iklan

“Akibat dari terbakarnya jaringan palapa ring paket timur, jaringan telekomunikasi di Ilaga, ibukota Kabupaten Puncak padam total,” jelas Anang dalam keterangan pers secara virtual, Senin (11/1/2021).

Anang mengatakan, infrastruktur telekomunikasi dibangun atas inisiasi Kementerian Kominfo, mulai dibangun pada tahun 2015, dan selesai pada tahun 2019. Menurutnya, proyek ini berupaya menyediakan akses telekomunikasi yang merata dan setara ke seluruh Indonesia hingga ke daerah 3T (Terdepan, Terluar dan Tertinggal).

Total panjang jaringan telah terpasang 12.148 kilometer kabel fiber optik dan menghubungkan 90 kota dan kabupaten di Indonesia. “Dalam merealisasikan program ini, kami senantiasa memupuk keyakinan dan dedikasi demi tercapainya Indonesia yang terhubung,” ucap Anang.

Palapa ring merupakan salah satu wujud upaya pemerintah untuk memberikan pemerataan layanan untuk konektivitas di Indonesia. Adanya kejadian ini, lanjut Anang, menjadi pelajaran berharga bagi kita semua bahwa apabila infrastruktur tidak dijaga akan membawa dampak yang merugikan bagi masyarakat.

“Guna mencegah kejadian serupa terulang Kembali, kami akan mempererat sinergi dengan aparat keamanan diantaranya TNI, Polri dan Pemda setempat. Pembangunan infrastruktur untuk kepentingan masyarakat perlu dijamin keamanannya,” tandasnya.

“Apalagi percepatan transformasi digital saat ini sedang menjadi fokus pemerintah yang salah satunya mencakup pembangunan infrastruktur telekomunikasi di Papua,” lanjut dia.

Program pembangunan ini telah menjadi prioritas Kominfo hingga tahun 2024. Pihaknya berharap demi kepentingan bersama seluruh masyarakat Indonesia turut menjaga apa yang sudah dibangun bersama.

“Dengan terbangunnya infrastruktur digital yang mumpuni dan merata, sehingga muncul talenta digital baru di Indonesia termasuk dari Tanah Papua,” kata Anang.

Meski begitu, pihaknya tetap berkomitmen mengupayakan backup konektivitas di wilayah yang terdampak dengan menggunakan teknologi lain yaitu satelit atau Vsat untuk melayani masyarakat di Kota Ilaga.

Direktur Operasional PT Palapa Ring Timur Telematika, Eddy Siahaan Mora  mengatakan, dampak dari terbakarnya site B4 dan B5, jaringan di Kota Ilaga padam total, dan juga menyebabkan jaringan down di kota lainnya di sebelah Ilaga.

“Tadinya palapa ring ada sisi kiri dan kanan untuk kota – kota Service Level Agreement (SLA), tapi dengan matinya tower B4 dan B5, kota – kota selanjutnya tidak punya proteksikKetika ada gangguan makanya akan down,” jelas Eddy.

Eddy menyebut, untuk aktivasi dengan backup butuh waktu untuk menanyakan kesediaan provider akan adanya bandwidth yang mumpuni atau mencukupi untuk Kota Ilaga.

“Berikutnya, untuk membangun kembali site B4 dan B5 ini kami dari PT Palapa Rimg Timur Telematika membutuhkan jaminan keamanan bahwa tidak akan terjadi lagi peristiwa serupa. Semoga kedepan masyarakat Indonesia khususnya di Papua lebih mengerti infrastruktur yang dibangun oleh pemerintah untuk membantu masyarakat setempat,” kata Eddy.

Anggota Komisi I DPR RI, Yan Permenas Mandenas menyesalkan peristiwa pembakaran yang dilakukan orang tak dikenal (OTK) terhadap tower Palapa Ring Timur Telematika di Kabupaten Puncak.

Yan mengatakan masyarakat tidak lagi mendapat pelayanan telekomunikasi terlebih jaringan 4G. Menurutnya, Bupati dan masyarakat di Kabupaten Puncak semestinya turut menjaga aset tersebut karena dibangun untuk masyarakat setempat mendapatkan akses telekomunikasi.

“Untuk membangun jaringan telekomunikasi di wilayah seperti Puncak sangat susah karena medannya dan keamanannya, tetapi meski begitu pemerintah tetap membangun agar masyarakat dapat menikmati jaringan telekomunikasi yang memadai seperti didaerah lain di Indonesia,” ucap Yan.

Yan mengungkapkan telah melakukan kunjungan ke Ilaga, Ibukota Kabupaten Puncak pada Oktobe 2020 untuk melihat pembangunan BTS oleh PT Palapa Ring Timur Telematika (PRTT), dilanjutkan dengan penyambungan kabel optik oleh pihak PT. Telkom Wilayah Papua dalam waktu sebulan agar Masyarakat bisa menikmati jaringan 4G dengan kuotaiInternet yang cukup dari sebelumnya 10 mbps menjadi kurang lebih 100 mbps. (FPKontr1)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *