JAYAPURA, FP. COM -Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) terus melakukan berbagai program dalam upaya percepatan penurunan stunting di Indonesia sesuai amanat Perpres 72 tahun 2021. Secara nasional angka prevalensi stunting berada di angka 24.4 persen dan diharapkan dapat turun menjadi 14 persen pada 2024 mendatang. Sementara, di Papua, angka prevalensi stunting masih di atas rata-rata nasional yakni 29.5 persen berdasarkan data SSGI 2021. Berbagai pendekatan program pun dilakukan yang melibatkan unsur Pemerintah, swasta, perguruan tinggi, masyarakat melalui bantuan antara lain berupa penyaluran dana sosial perusahaan (CSR) melalui program Bapak/Bunda Asuh Anak Stunting yang merupakan gerakan gotong royong dalam upaya percepatan penurunan stunting.
Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Papua Nerius Auparay menyebutkan, beberapa lembaga telah berpartisipasi guna bergotong royong dalam menurunkan prevalensi angka stunting di Papua.
“Seperti Bank Rakyat Indonesia dan Persit Kartika Kodam XVII/Cenderawasih,” ujar Nerius pada acara Pengukuhan Pangdam XVII/Cenderawsih Mayjen TNI Muhammad Saleh Mustafa sebagai Bapak Asuh Anak Stunting Provinsi Papua, yang bertempat di Aula Tonny A. Rompis Makodam XVII/Cenderawasih, Kamis, 13 Oktober 2022 kemarin.
Muhammad Saleh dikukuhkan oleh Sekretaris Utama (Sestama) BKKBN RI, Tavib Agus Rianto.
Agus Rianto mengungkapkan jika sinergi BKKBN dan TNI ini dilakukan guna mempercepat target penurunan angka stunting di sisa waktu 2 tahun. “Waktu kita tersisa 2 tahun sementara kita hanya bisa lakukan kampanye tanpa tindakan kongkrit yang sampai ke Ibu hamil dan bayi. Oleh karena itu kita mengambil alternatif membangun gerakan melalui mitra salah satunya yaitu mitra TNI melalui Bapak Asuh Anak Stunting. Kita punya sejarah BKKBN waktu zaman Pak Haryono Suyono, punya kisah sukses dengan TNI dalam rangka program keluarga berencana. Sehingga saat mendapat tugas baru dari Bapak Presiden melalui Perpres 72 tahun 2021 kita ingin menyukseskan itu, karena kita menyadari TNI itu komandonya jalan dari tingkat pimpinan sampai Babinsa di bawah,” ujar Tavib Agus Rianto.
Masih menurut Rianto, sebelumnya, pada tingkat Nasional, Kepala Staf TNI Angkatan Darat, Jenderal TNI Dudung Abdurachman di kukuhkan sebagai Duta Bapak Asuh Anak Stunting.
Muhammad Saleh Mustafa usai pengukuhan, kepada awak media, mengatakan mendukung target percepatan penurunan angka stunting dan segera berkoodinasi dengan instansi terkait guna merumuskan strategi terbaik untuk menurunkan angka stunting di wilayah kerjanya.
“Komitmen dari Kodam XVII/Cenderawasih dalam mendukung percepatan penurunan angka stunting melalui kerja sama dengan stakeholder terkait dalam hal ini BKKBN, kemudian posyandu yang ada di wilayah juga kita akan perankan sehingga nanti dari proses pendataan, pelaksanaan sampai akhir itu akan kita data. Yang pertama saya akan lakukan pembenahan, saya minta para Dandim nanti bekerja sesuai dengan data,update data itu teman-teman BKKBN yang akan memberikan ke kita sehingga sasaran itu jelas, target kita jelas sehingga target pencapaian dapat terukur, beber mantan Kepala Staf Komando Gabungan Wilayah Pertahanan II (Kaskogabwilhan II) ini.
Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Papua Nerius Auparay pada kesempatan itu menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada jajaran Kodam XVII/Cenderawasih dimana melalui kegiatan TNI Manunggal Bangga Kencana Kesehatan(TMKK) yang diselenggarakan sejak 1 Agustus hingga 30 September 2022, Kodam XVII/Cenderawasih melalui Kodim 1707/Merauke terpilih masuk 6 besar dengan capaian lebih dari 100 persen jumlah akseptor pelayanan KB.
“Pendampingan dilakukan melalui pendekatan keluarga, salah satunya melalui program kegiatan Bina Keluarga Balita (BKB) dan BKB yang cukup aktif di Provinsi Papua yaitu BKB MIMOSA yang merupakan binaan dari Persit Kartika Chandra Kirana. Mohon dukungan dari Pangdam dan juga ketua Persit Kartika Chandra Kirana Kodam XVII/Cenderawasih untuk selalu dapat memonitor, memotivasi para kader dan juga anggota kelompok BKB MIMOSA khususnya dalam upaya pencegahan stunting,”pungkas Nerius. (*)