Pemerintah Pusat Diminta Hargai Keputusan Gubernur Papua Tutup Bandara

Ketua KNPI Papua, Albertho G Wanimbo

JAYAPURA, FP.COM – Pemerintah Pusat diminta menghargai keputusan Gubernur Papua dan Forkopimda di Papua yang menutup sementara Bandara Sentani demi mencegah penyebaran Covid-19 di Papua.

Ketua KNPI Papua, Albertho G Wanimbo, saat dikonfirmasi Sabtu (28/3/2020) mengatakan, masyarakat dan pemuda dukung kesepakatan Gubernur Papua, Lukas Enembe terkait pembatasan penerbangan untuk penumpang dan kapal penumpang melalui jalur laut.

Read More
iklan

Pemerintah pusat khususnya Kementerian Perhubungan yang mengeluarkan pernyataan membatalkan penutupan sementara Bandara Sentani dan ingin beroperasi kembali, Pemuda Papua yang tergabung dalam KNPI akan berdemo memalang bandara.

“Kami tidak akan turun dengan massa di jalan tetapi kami akan menggunakan kendaraan memarkir di landasan PaculBandar Udara Sentani, supaya tidak boleh pesawat masuk keluar di bandara untuk penerbangan komersil,” kata Albertho.

“Jangan membuat penumpang bebas kesana kemari karena itu yang bisa memicu penularan Covid-19 makin cepat tersebar,” tambahnya.

Lanjut Albertho, pembatasan social selama 14 hari ini untuk melihat perkembangan ke depan. Satgas Covid-19 Papua mencatat, ratusan orang dalam pemantauan. Artinya kemungkinan di antara mereka ada yang yang meningkat ke pasien dalam pengawasan.

Untuk itu, ia meminta kepada presiden RI, Joko WIdodo untuk tidak mengganggu keputusan Pemerintah Papua yang didukung oleh seluruh kepala daerah untuk menutup akses penerbangan Papua khusus untuk penumpang.

“Kita berharap kepada Presiden Jokowi juga menteri perhubungan yang dalam perawatan isolasi, masyarakat Papua mau coronavirus tidak disebarluaskan. Untuk itu saya sudah perintahkan kepada ketua KNPI Kabupaten Jayapura segera menyurati bupati setempat, menyurati Kapolres dan juga Kepala Bandara untuk menyampaikan hal ini, dan untuk sementara waktu sambil menunggu perkembangan selanjutnya,” jelasnya.

Lagipula, kata Albertho, pemerintah pusat sudah memperpanjang masa karantina sampai bulan Mei artinya 1 bulan ke depan akses bandara untuk penumpang harus ditutup.

“Keluar masuk manusia itulah yang menyebabkan penyebaran virus jadi harapan kami kepada Presiden dan Menteri Perhubungan untuk menghargai keputusan Gubernur Papua membatasi penerbangan penumpang, tapi bisa melayani angkutan obat-obatan dan sembako agar menekan laju penyebaran virus ini,” katanya. (Dadang)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *