KEEROM, FP.COM – Pemerintah Kabupaten Keerom, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Papua, dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. secara resmi meluncurkan kolaborasi strategis melalui Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (GENTING). Program ini merupakan upaya pentahelix untuk mempercepat penurunan angka stunting dan pengentasan kemiskinan ekstrem di Indonesia, khususnya di wilayah Papua.
Kegiatan ini resmi diluncurkan PJ Gubernur Papua Ramses Limbong yang dipusatkan di Gedung Pramuka Arso Swakarsa, Kamis (22/5).
Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Papua, Sarles Brabar, menjelaskan bahwa GENTING diinisiasi oleh Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/BKKBN sebagai gerakan gotong royong lintas sektor.
Tujuannya adalah memperkuat intervensi kepada keluarga miskin berisiko stunting, sejalan dengan Instruksi Presiden Nomor 4 Tahun 2022 tentang Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem.
“Program GENTING melibatkan berbagai elemen pembangunan, termasuk BUMN, BUMD, sektor swasta, individu, LSM/komunitas, perguruan tinggi, akademisi, dan media massa. Kegiatan ini dikoordinasikan oleh Direktorat Pendayagunaan Lembaga dan Organisasi Kemasyarakatan, BKKBN Pusat” sebut Brabar.
Dalam kolaborasi ini, PT Bank Mandiri menjadi mitra utama dengan menyalurkan dana Corporate Social Responsibility (CSR). Untuk Provinsi Papua, fokus penyaluran dana CSR berada di Kabupaten Keerom, dengan total bantuan senilai Rp 379.920.000,-. Dana tersebut akan dialokasikan untuk intervensi gizi, biaya operasional distribusi, serta pelaporan, monitoring, dan evaluasi program.
Miduk H. Sianturi, Vice President PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Region XII Papua, menyatakan bahwa program ini merupakan bagian dari inisiatif Mandiri Sahabat Desa, yang dirancang untuk peningkatan aspek ekonomi, pendidikan, kesehatan, dan kebutuhan dasar masyarakat desa.
“Bank Mandiri berkomitmen menjadi orang tua asuh bagi 200 anak asuh di Kabupaten Keerom selama enam bulan penuh. Paket bantuan yang diberikan terdiri dari kebutuhan baduta, ibu hamil, dan ibu menyusui. Ini mencakup intervensi gizi dan non-gizi melalui pemberian paket makanan bergizi mingguan, seperti beras premium dan protein hewani, kepada para penerima manfaat”, ujar Miduk Sianturi.
Awalnya, target program GENTING di Kabupaten Keerom adalah 149 anak asuh. Namun, berkat komitmen dan dukungan penuh dari Bank Mandiri, total sasaran meningkat menjadi 200 anak asuh, dengan rincian 103 baduta dan 97 ibu hamil/ibu menyusui. Penerima manfaat tersebar di empat distrik prioritas: Distrik Arso, Distrik Arso Barat, Distrik Mannem, dan Distrik Skanto.
Menurut Miduk, sekitar 60 persen dari total penerima manfaat adalah Orang Asli Papua (OAP), menegaskan komitmen program terhadap pembangunan berbasis afirmasi dan keberpihakan kepada masyarakat adat Papua.
Sementara itu Pj Gubernur Papua dalam arahannya mengapresiasi peluncuran program GENTING sebagai langkah strategis dalam pembangunan sumber daya manusia unggul sejak dini di Papua. Ia menekankan pentingnya keberlanjutan program melalui pendampingan intensif, intervensi tepat sasaran, dan pemantauan berkelanjutan.
“Saya yakin anak-anak kita akan menjadi anak-anak yang membawa negara ini ke arah yang lebih baik. Bonus demografi 2045 nanti kita harapkan anak-anak kita yang sekarang bisa produktif. Kita butuh effort kerja, kebersamaan kita sebagai suatu kesatuan yang utuh bagaimana menatap masa depan yang lebih baik”, ujar Ramses Limbong.
Dalam kegiatan tersebut Ketua TP PKK Provinsi Papua juga menyerahkan bantuan berupa paket susu kepada anak asuh di Kabupaten Keerom. Diketahui dukungan serupa akan menyasar lima kabupaten lainnya: Kepulauan Yapen, Waropen, Mamberamo Raya, Supiori, dan Sarmi.
Kolaborasi ini diharapkan dapat menjadi contoh nyata sinergi lintas sektor dalam mendukung agenda pembangunan nasional dan meningkatkan kualitas hidup keluarga di Papua. (AiWr)



