JAYAPURA, FP.COM – Muhamad Amir, guru seni rupa SMKN 5 Jayapura mengapresiasi penyelenggaraan lomba lukis dan menggambar yang akan digelar Disbudpar Papua.
Usai mengikuti technical meeting bersama delapan siswa didiknya di PYCH Kota Jayapura (13/8), Amir menyebut lomba ini merupakan yang pertama kali diadakan di Papua dengan skala besar dan menawarkan hadiah yang menarik.
“Selama 31 tahun berkecimpung di dunia seni rupa Papua, baru kali ini saya melihat lomba dengan hadiah sebesar ini,” ujar Amin.
“Ini adalah langkah yang sangat baik untuk memotivasi siswa-siswa kita untuk terus berkarya dan mengembangkan bakat mereka di bidang seni rupa,” imbuhnya.
Meski begitu, Amir juga menggarisbawahi pentingnya lomba ini dalam mengidentifikasi dan mengembangkan talenta-talenta muda Papua di bidang seni rupa.
“Lomba ini memberikan kesempatan bagi siswa-siswa untuk menunjukkan kemampuan mereka dan mendapatkan pengakuan,” tambahnya.
Amir yang juga salah satu pendiri Sekolah Tinggi Seni Rupa dan Desain (STSRD) Papua, menyayangkan kondisi ini.
Ia berharap, ke depannya akan lebih banyak lagi siswa orang asli Papua (OAP) yang berpartisipasi dalam ajang seperti ini.
“Saya ingin melihat lebih banyak lagi seniman-seniman muda Papua yang muncul. Mereka harus mempertahankan identitas budaya dan tradisi mereka sendiri,” tegasnya.
Lebih lanjut, Amir juga menyoroti beberapa kendala yang menyebabkan rendahnya partisipasi siswa OAP, seperti kurangnya akses terhadap teknologi informasi, serta kurangnya dukungan dari pihak sekolah.
Amir berharap agar ke depannya, pihak sekolah, dinas pendidikan, dan seluruh pemangku kepentingan dapat bekerja sama untuk meningkatkan partisipasi siswa OAP dalam kegiatan seni rupa. Salah satu caranya adalah dengan memperkuat ekstrakurikuler seni rupa di sekolah-sekolah dan memberikan sosialisasi yang lebih intensif kepada siswa.
“Saya yakin jika diberikan kesempatan dan dukungan yang tepat, siswa-siswa OAP akan mampu menghasilkan karya-karya seni yang luar biasa,” tutup Amir. (Ai)