JAYAPURA, FP.COM – Pemerintah Provinsi Papua melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata terus berkomitmen untuk mengembangkan sektor ekonomi kreatif, khususnya di bidang seni pertunjukan.
Hal ini dibuktikan dengan diselenggarakannya Bimbingan Teknis Manajemen Seni Pertunjukan (12-13 September di Kota Jayapura. Kegiatan yang telah resmi ditutup oleh Kepala Bidang Ekonomi Kreatif Disbudpar Provinsi Papua itu melibatkan sekitar 30 pegiat seni pertunjukan dari 9 kabupaten/kota se Papua.
Boni Asso, Kepala Bidang Ekonomi Kreatif Disbudpar Provinsi Papua, mengungkapkan, Papua memiliki potensi besar untuk menjadi pusat seni pertunjukan di Indonesia.
“Pembicaraan dengan kementerian menunjukkan bahwa Papua sangat potensial. Maka dari itu, kita perlu meningkatkan kapasitas para pelaku seni,” ujarnya.
Bimtek ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan oleh para pelaku seni, mulai dari pengelola sanggar hingga penyelenggara event. “Tidak perlu langsung membuat event besar, mulai dari hal-hal kecil dulu,” ujar Boni.
Dengan melakukan kegiatan Bimtek ini Pemprov Papua menurut Boni terus berkomintmen untuk mendorong ekonomi kreatif di Papua.
Apalagi menurutnya ekonomi kreatif memiliki peran penting dalam diversifikasi ekonomi Papua. Dengan mengembangkan berbagai subsektor seperti seni pertunjukan, desain, film, dan kuliner, Papua tidak hanya bergantung pada sektor-sektor tradisional seperti pertambangan.
Pihaknya pun melihat,potensi besar dalam pengembangan 17 subsektor ekonomi kreatif.
Boni yakin bahwa dengan memanfaatkan kekayaan budaya dan sumber daya alam yang dimiliki, Papua dapat menjadi pusat kreativitas di Indonesia Timur.
Melalui berbagai program pelatihan dan pembinaan, pemerintah provinsi Papua berupaya mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif yang berkelanjutan dan memberikan manfaat bagi masyarakat luas. (Ai)
