Pemprov Papua tak Pandang Bulu dalam Hal Dukungan buat Pelaku Ekraf

Kepala Bidang Ekonomi Kreatif Disbudpar Papua, Boni Asso

JAYAPURA, FP.COM – Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Provinsi Papua baru saja menyelenggarakan Bimbingan Teknis (Bimtek) Penyusunan Proposal dan Teknik Presentasi Bisnis Ekonomi Kreatif (Pasti Ekraf) (1-4 Juli) yang diikuti oleh 30 peserta dari berbagai pelaku ekonomi kreatif di Papua.

Kegiatan ini bertujuan meningkatkan kapasitas dan pengetahuan para pelaku ekraf dalam mengembangkan usahanya.

Read More
iklan

Kepala Bidang Ekonomi Kreatif Disbudpar Papua, Boni Asso, dalam keterangan kepada awak Fokus Papua baru-baru ini mengungkapkan bahwa Bimtek ini didanai dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan terbuka bagi seluruh pelaku ekonomi kreatif di Papua, baik orang asli Papua (OAP) maupun non-Papua.

Apalagi untuk mengikuti Bimtek ini, para pelaku Ekraf melalui tahapan seleksi yang ketat.

Boni Asso menjelaskan bahwa hal ini penting diketahui masyarakat agar tidak ada kesan tebang pilih dalam pemberian dukungan kepada para pelaku Ekraf.

Secara gamblang, dia menegaskan sebagaimana peruntukannya sejauh ini untuk pemberian dukungan bagi pelaku Ekraf orang asli Papua disokong dana otonomi khusus (Otsus) yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) yang dikelola Bidang Ekraf Disbudpar Papua.

Sementara untuk memberi kesempatan dukungan yang sama bagi pelaku ekraf non-Papua pihaknya memanfaatkan pendanaan yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Meski begitu porsi keterwakilan OAP tetap diutamakan dalam penyelenggaraan dukungan yang bersumber dari APBN.

“Kami tegaskan bahwa Disbudpar Papua berkomitmen untuk mendukung penuh para pelaku Ekraf di Papua, baik itu masyarakat asli Papua maupun non-Papua. Dukungan ini sesuai dengan pedoman dan pendanaan yang kami terima, baik dari APBN maupun APBD.”

“Untuk pelaku ekonomi kreatif non-Papua punya kesempatan untuk terlibat dalam kegiatan yang dibiayai dari APBN. Ada dukungan dari pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI maka terbuka luas untuk seluruh pelaku ekraf,” sambung Boni.

Pihaknya akan terus berupaya meningkatkan dukungan bagi para pelaku Ekraf di Papua. Hal ini dilakukan karena Disbudpar Papua meyakini bahwa Ekraf memiliki potensi besar untuk menjadi salah satu sektor penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi di Papua.

“Ekraf memiliki potensi besar untuk menjadi salah satu sektor penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi di Papua. Oleh karena itu, kami akan terus berupaya meningkatkan dukungan bagi para pelaku Ekraf di Papua,” kata Boni Asso. (Ai)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *