Pemuda Baptis, Saatnya Tunjukkan Pengaruh di Komunitasmu!

Ketua Departemen Pemuda Baptis Papua, Yohanan Wakerkwa, M.Th ketika menyampaikan program-programnya di Raker BPP Lengkap I PGBP.

WAMENA, FP.COM – Departemen Pemuda Baptis memiliki komitmen yang kuat untuk menjangkau semua anak muda Baptis melalui kelompok-kelompok pemuridan yang diharapkan dapat membawa pengaruh di dalam komunitas-komunitasnya sebagai pengikut Kristus.

Duabelas program dipaparkan dalam Rapat Kerja Badan Pelayan Pusat (BPP) Lengkap I Persekutuan Gereja-Gereja Baptis Papua (PGBP), Sabtu (27/2/2021) pekan lalu di Gereja Duta Injil Wamena.

Read More
iklan

Ketua Departemen Pemuda Baptis Papua, Yohanan Wakerkwa, M.Th menjelaskan, program pemuda selama lima tahun ke depan, yang pertama adalah menggelar Youth Camp. Program ini menurut Yohanan penting karena hasil dari youth camp, banyak anak muda yang menyerahkan hidup untuk melayani Tuhan.

“Youth camp akan dilakukan di tingkat wilayah dan di tingkat pusat, tetapi dilakukan selang seling. Misalnya tahun pertama youth camp tingkat wilayah maka tahun kedua di tingkat pusat, tahun ketiga di tingkat wilayah dan tahun keempat di tingkat pusat. Pada tahun kelima, digelar konferensi pemuda,” jelas Yohanan.

Saat konferensi pemuda di tahun kelima, akan diisi oleh pertemuan-pertemuan seperti seminar-seminar dengan tema anak-anak muda seperti berpacaran, bahaya aborsi, bahaya seks bebas dan lainnya. Hal ini penting karena menurut penelitian, anak-anak yang hilang dari gereja adalah anak-anak usia remaja. Duabelas tahun ke atas. Kenapa seperti itu? Karena di usia itu mereka sedang mencari jati diri.

Hal ini menjadi tantangan pemimpin-pemimpin gereja untuk melihat persoalan-persoalan ini.

Program selanjutnya adalah pelatihan kepemimpinan Kristen dari pemuda, bekerjasama dengan Departemen Pendidikan. Khusus untuk pemimpin pemuda di tingkat gereja, wilayah dan departemen. Kegiatan ini akan dilakukan dalam bentuk reatreat.

Program kelima adalah pemuridan tingkat pemuda menggunakan metode Alpha. Harapannya, ada kerjasama dengan gereja-gereja lokal yang dikontrol oleh departemen pemuda. Menurut Yohanan, yang paling terpenting dalam pemuridan adalah membentuk komunitas.

“Di dalam komunitas ini akan memudahkan untuk pembentukan karakter pemuda yang mau membagikan misi Kristus, membawa pengaruh ke lingkungan sekitar dan teman-temannya yang lain, mengajak teman-teman lain untuk masuk dalam komunitas,” terang Yohanan.

Yang keenam, program mobilisasi anak-anak muda untuk memiliki hati misi. “Kami akan menyelenggarakan ibadah misi pemuda tingkat wilayah rutin setiap bulan supaya pemuda belajar dan berdoa untuk misi pelayanan,” katanya.

Departemen Pemuda juga akan mengadakan pelatihan-pelatihan berkaitan dengan pemuridan pemuda, membuat bahan-bahan pemuridan yang terstruktur dan efektif.

Program selanjutnya adalah mengadakan pelatihan penginjilan untuk pemuda, satu tahun dua kali.

Mission trip pemuda adalah program kesembilan yang diharapkan dapat menguatkan panggilan pemuda untuk melayani. “Di sini kami ingin menggerakkan pemuda untuk merasakan suasana bagaimana medan penginjilan sesungguhnya dengan turun langsung ke pos-pos PI. Misalnya mahasiswa yang kuliah di bidang kesehatan saat turun ke pos PI bisa melayani di bidang kesehatan. Di sana mereka bisa melihat gaya hidup dan karakter seorang hamba Tuhan dan melayani sesuai kemampuan,” harapnya kemudian.

Program selanjutnya adalah, apa yang menjadi kesukaan pemuda akan menjadi sarana untuk rekrut mereka. misalnya yang memiliki minat di bidang sepak bola, bisa jadi nantinya akan mendirikan sekolah sepak bola sehingga bukan hanya kemampuan yang diasah tetapi pembentukan watak dan karakter yang takut Tuhan.

Kemudian, pelatihan untuk pemain music. Menurut Yohanan, untuk kursus music ini bisa diadopsi dari Gereja Betel yang ada sekolah music untuk pemuda-pemuda bisa cakap bermain music. Yohanan berharap ke depan bisa ada tim praise and worship supaya bisa membuat lagu-lagu rohani dan juga melatih generasi muda untuk berani tampil di depan umum. “Di dalamnya juga bisa dibuat English Club untuk kursus bahasa inggris,” ucapnya.

Yang juga menjadi perhatian Departemen pemuda adalah membuat rumah singgah untuk anak-anak jalanan. Ia berharap keberadaan rumah singgah ini dapat menjangkau pemuda-pemuda di luar sana, supaya mereka mengenal Tuhan dan hidup mereka diubahkan.

“Program terakhir adalah interpreneurship. Memiliki jiwa wirausaha (bisnis). “Saya memiliki mimpi lima tahun ke depan pemuda punya usaha sendiri. Kami saat ini fokus membentuk komisi pemuridan, komisi penginjilan, minat bakat dan komisi dana,” lanjut Yohanan.

Pemuda harus menjadi pemimpin yang bertanggungajawab, tidak hanya di gereja. Saat menjadi pemimpin sekuler pun harus menjadi pemimpin yang bertanggungjawab kepada Yesus Kristus dan pemimpin yang selalu takut akan Tuhan.  “Moto Departemen Pemuda, Bangkit, Mandiri dan Misioner. Tuhan Yesus tanggungjawab,” katanya bersemangat.

Revolusi Mental Tenaga Kesehatan

Departemen Kesehatan juga memaparkan program-programnya dalam Raker BPP Lengkap. Ketua Departemen Kesehatan, Dolly Kogoya menjelaskan, yang paling utama dari departemennya adalah mengubah mental tenaga-tenaga kesehatan untuk setia melayani sesuai panggilannya di bidang kesehatan.

“Program jangka pendek kami adalah revolusi mental bagi tenaga-tenaga kesehatan,” ujar Dolly.

Ketua Departemen Kesehatan, Dolly Kogoya memaparkan program-programnya di Raker BPP Lengkap I PGBP di Gereja Baptis Duta Injil Wamena.

Dolly prihatin karena banyak tenaga kesehatan di kampung-kampung tidak sepenuhnya melayani orang sakit. Katanya, tenaga-tenaga kesehatan saat ini tidak sama dengan tenaga-tenaga kesehatan yang dilatih oleh misionaris. “Saat kami turun ke kampung-kampung, tenaga kesehatan yang setia melayani dan tinggal di pustu-pustu adalah tenaga kesehatan yang dilatih oleh missionaries,” ungkapnya.

Program lainnya adalah meningkatkan kapasitas sumberdaya manusia di bidang kesehatan. Kata Dolly, saat ini ada 6 dokter asal Lanny Jaya dan seorang apoteker. Peningkatan kapasitas ini dilakukan melalui seminar-seminar kesehatan.

Yang juga menjadi perhatian serius Departemen Kesehatan adalah kondisi sebagian umat Baptis yang sudah mengenal Tuhan tetapi masih percaya bahwa penyakit yang diderita seseorang terkait dengan budaya.

“Kami sangat mengharapkan pelatihan-pelatihan (membuka wawasan) untuk daerah penginjilan, karena umat Baptis sampai saat ini masih percaya bahwa penyakit-penyakit yang diderita seorang pasien itu lebih terkait dengan budaya dan kepercayaan adat istiadat.

Dolly juga berharap dapat bekerjasama dengan Departemen Misi dan PI. “Penginjilian harus ditingkatkan sehingga bisa memberikan pemahaman kepada umat bahwa penyakit bukan berkaitan dengan adat sehingga umat tidak binasa karena ketidaktahuan ini. 

“Mental petugas kesehatan harus diperbaiki. Kami berharap hamba-hamba Tuhan melakukan penginjilan kepada orang-orang sakit dan juga kepada tenaga-tenaga kesehatan,” tambahnya. (Frida)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *