Penjaringan TB Masih Dibawah 30 Persen,Stigma dan Diskriminasi Jadi Hambatan Utama

Pertemuan lintas sektor penjaringan Tuberculosis Massal bagi mahasiswa dan anak sekolah di kota Jayapura

JAYAPURA,FP.COM – Pemkot Jayapura melalui dinas kesehatan kota Jayapura gelar Pertemuan lintas sektor penjaringan Tuberculosis Massal bagi mahasiswa dan anak sekolah di kota Jayapura tahun 2024. Kegiatan tersebut berlangsung Jumat (14/6).

Pertemuan lintas sektor penjaringan Tubercolosis massal bagi mahasiswa dan anak sekolah di kota Jayapura tahun 2024 dilatar belakangi capaian program TBC di Kota Jayapura yang masih di bawah 30 persen.

Read More
iklan

“ Saat ini hingga Mei 2024 capaian penjaringan Tuberkulosis masih ada di bawah target nasional. Cakupan penemuan kasus TB oleh Dinas Kesehatan Kota Jayapura baru mencapai 25,30 persen dari target 90 persen, dengan keberhasilan pengobatan 48 persen dari target 90 persen,” ujar Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) Dinas Kesehatan Kota Jayapura, Yusnita Pabeno.

Yusnita menyebut berdasarkan data per 31 Mei 2024 dari 1.264 kasus TBC yang ditemukan hanya 133 yang dilakukan investigasi kontak dengan capaian terapi pencegahan tuberkolosis sebanyak 6,2 persen dari target 48 persen.

“ dari 25 persen kasus yang ditemukan terdapat kasus-kasus pada usia anak sekolah Usia 5 sampai 24 tahun , usia ini ada dalam rentang usia anak sekolah dasar sampai ke tingkat mahasiswa,” sebutnya.

Sehingga untuk mencegah penularan di tingkat sekolah, asrama dan perguruan tinggi pada bulan Maret 2024, Dinkes Kota Jayapura gencar melakukan pertemuan persiapan Penjaringan tuberkolosis massal bagi mahasiswa dan anak sekolah.

“Kami sudah mengundang 30 sekolah di 30 lokasi yaitu sekolah asrama dan perguruan tinggi yang di dalamnya terdapat kasus tuberkolosis baik yang belum pengobatan maupun yang sementara atau sudah selesai pengobatan,” imbuhnya .

Masih menurut yusnita , dalam perjalanannya sampai bulan Juni 2024 pihaknya baru melakukan pemeriksaan di sekitar 8 lokasi.

“Dari 30 lokasi yang menjadi target dan satu lokasi tambahannya adalah Lapas abepura, di mana dari sekitar 780 narapidana yang kami periksa 167 diantaranya harus mendapatkan pengobatan terapi pencegahan tuberkolosis karena berkontak dengan pasien TBC,” ungkapnya.

Yusnita menambahkan selama proses penjaringan massal Tuberkulosis sejak Maret hingga Juni 2024 masih ditemukan beberapa kendala dan hambatan.

“ sehingga kami menganggap perlu digelarnya pertemuan lintas sektoral bagi kita semua yang ada di kota Jayapura, untuk bagaimana kita dapat berkoordinasi bersama dalam melanjutkan kegiatan Penjaringan tuberkolosis massal bagi mahasiswa dan anak sekolah di kota Jayapura,” paparnya.

Sementara itu kepala dinas kesehatan kota Jayapura , Ni Nyoman Sri Antari mengatakan target untuk penjaringan TB di kota jayapura sangat banyak.

“ Kita dapat target yang banyak karena penduduk kota yang cukup banyak dan di tahun 2024 Belum mencapai 30%,

target kita temuan TBC di tahun 2024 ini sebanyak 4000an tapi baru ditemukan sekitar 25 persen atau 900an,” katanya.

Pihaknya akan terus melakukan penjaringan dan semua menjadi sasarannya.

“ Itu sebabnya diperlukan percepatan penjaringan dan dibutuhkan kerjasama semua, pihak,” ungkapnya.

Ketika disinggung terkait apa saja hambatan dalam proses penjaringan Sri mengakui masih banyaknya stigma dan diskriminasi .

“ jadi masyarakat itu berkecil hati mau periksa, mereka malu jangan-jangan saya ketahuan TBC dibilang gitu, padahal sebenarnya semua bisa berisiko.

Dia pun menghimbau semua warga kota Jayapura untuk tidak berkecil hati dan mau segera memeriksakan diri itu ke pusat layanan kesehatan. (Eng)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *