SARMI,FP.COM – Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kampung dan Adat Provinsi Papua menyelenggarakan kegiatan Pelatihan Peningkatan Kapasitas Kelembagaan bagi Lembaga Kemasyarakatan Desa/Kelurahan (RT, RW, PKK, Posyandu, LPM, Karang Taruna) dan Lembaga Adat di Kabupaten Sarmi.
Kegiatan strategis ini secara resmi dibuka oleh Plt. Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Sarmi, Eduward Dimomonmau, di Sarmi, pada Jumat, 3 Oktober 2025.

Irsyad Yunus, Kepala Bidang Kelembagaan dan Pengembangan Partisipasi Masyarakat yang mewakili Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kampung dan Adat Provinsi Papua, dalam sambutannya menegaskan bahwa keberadaan Lembaga Kemasyarakatan Desa adalah pilar demokrasi dan motor penggerak pembangunan di tingkat akar rumput.
“Di tengah dinamika dan perubahan yang sangat cepat, peningkatan kapasitas bagi para pengurus lembaga kemasyarakatan bukan lagi sebuah pilihan, melainkan sebuah kebutuhan yang mendesak,” kata Irsyad Yunus.
Ia menjelaskan, pelatihan ini dirancang dengan tujuan strategis:
- Memperkuat pemahaman tentang peran, fungsi, dan tata kelola lembaga yang bersih.
- Meningkatkan keterampilan teknis dalam perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, dan pengawasan pembangunan desa.
- Mempererat jejaring dan sinergi antarlembaga dengan pemerintah, baik di tingkat kampung maupun daerah.

Plt. Sekda Sarmi, Eduward Dimomonmau, menyambut baik inisiatif dari Provinsi Papua tersebut, namun juga menyoroti tingginya tantangan geografis Sarmi. Ia menyampaikan harapannya agar Pemerintah Provinsi dapat terus memberikan dukungan pelatihan serupa.
“Kami berharap bahwa perhatiannya (untuk pelatihan) dari pemerintah saja, jangan sampai dari Dana Desa dipakai lagi untuk buat pelatihan karena kasihan,” ujar Eduward Dimomonmau.
Ia juga berharap adanya integrasi program dan sosialisasi bersama dari provinsi dan kabupaten yang langsung turun ke kampung-kampung. Hal ini penting mengingat kondisi geografis Sarmi yang sulit diakses di beberapa wilayah, seperti di Apawer, Tor, dan Pantai Barat.
Sementara itu, Ketua Panitia Pelaksana, Esap Merani, melaporkan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat peran lembaga dengan mengoptimalkan Lembaga Kemasyarakatan Desa sebagai motor penggerak pembangunan di tingkat akar rumput.
“Sasaran kegiatan ini adalah Lembaga Kemasyarakatan Desa/Kelurahan (RT, RW, PKK, Posyandu, LPM, dan Karang Taruna) serta Lembaga Adat. Kami berharap peserta dapat memperluas wawasan dan mempererat jejaring sinergi,” jelas Esap Merani.
Ia menambahkan, melalui pelatihan ini, lembaga-lembaga tersebut diharapkan dapat menjadi mitra pemerintah yang lebih solid, kreatif, dan akuntabel dalam mengawal proses pembangunan menuju desa yang mandiri, sejahtera, dan berkeadilan. (AiWr)


