JAYAPURA, FP.COM – PLN Unit Induk Pembangunan (UIP) Maluku Papua memulai pembinaan terhadap pemuda pemudi Papua untuk membuka empat usaha kedai kopi di Jayapura pada Jumat (20/8/2021).
Bekerja sama dengan komunitas Papua Muda Inspiratif (PMI) Mamta, PLN menyerahkan investasi program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) senilai Rp200 juta.
Pembinaan akan dilakukan di Jayapura dan Bandung dengan tujuan memperoleh sertifikat barista tingkat nasional.
Mewakili PLN UIP Maluku Papua, Manajer PLN Unit Pelaksana Proyek Papua, Donald Silaen mengungkapkan pihaknya berkomitmen mendorong pemuda lokal untuk berwirausaha melalui berbagai program PLN Peduli.
“Bagi kami, membangun Papua melalui kelistrikan harus selaras dengan pembangunan sumber daya manusianya. Kami melihat pemuda Papua memiliki banyak potensi yang bisa digali,” ujarnya.
Dengan dibantu komunitas Papua Muda Inspiratif Mamta, kami berharap bantuan ini dapat berkelanjutan karena banyak orang yang akan terlibat,” ungkap Donald.
Program pembinaan UMKM kopi dibagi menjadi empat tahap. Tahap pertama yakni pengenalan kopi, profesi barista dan pembekalan kewirausahaan yang dilaksanakan di Jayapura.
Tahap kedua adalah pelatihan selama kurang lebih seminggu di Bandung guna persiapan sertifikasi barista tingkat nasional dan dilanjutkan dengan ujian sertifikasi.
Tahap ketiga yaitu pemberian perlengkapan kedai kopi mini kepada empat pelaku usaha, tahap terakhir adalah monitoring dan pembinaan yang digawangi oleh komunitas PMI Mamta.
Seremoni ini dibarengi dengan peresmian produk hasil TJSL PLN Peduli. Produk tersebut adalah topi khas lukisan Sentani dan serbuk pinang sebagai minuman kesehatan.
“Semoga PON nanti bisa jadi kesempatan untuk mempromosikan produk lokal Papua ini. Saya rasa masih ada waktu untuk inovasi produk turunan lainnya dan memperbaiki kemasan,” ucap Silaen.
Koordinator PMI Mamta, Elmus menyatakan bahwa usaha ini rencananya akan diluncurkan pada November 2021.
“Kita mengutamakan usaha ini dapat dikelola dan memberi manfaat penuh pengusaha lokal, bahkan dari sektor hulu. Seperti contoh, biji kopi yang akan digunakan adalah kopi yang berasal dari tanah Papua yakni Serui dan Wamena. Sehingga masyarakat yang bisa berdaya karena bantuan ini semakin luas,” tutur Elmus. (FPKontr1)