JAYAPURA,FP.COM – Dalam upaya memperluas manfaat elektrifikasi di sektor produktif, PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Maluku dan Papua (UIP MPA) meluncurkan program Electrifying Agriculture – Smart Farming sebagai bagian dari komitmen Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL). Program ini diimplementasikan melalui pembangunan sistem irigasi sprinkler otomatis berbasis listrik di lahan Learning Farm milik Kelompok Tani Pelita Jaya Makmur, Kampung Waibron, Kabupaten Jayapura.
Langkah ini bertujuan meningkatkan produktivitas dan efisiensi budidaya tanaman hortikultura di wilayah kampung dengan cara modern dan ramah lingkungan. Irigasi otomatis memanfaatkan teknologi berbasis listrik untuk mendistribusikan air secara merata, terjadwal, dan hemat energi menggantikan metode manual yang selama ini menyita tenaga dan waktu petani.
“Selain manfaat teknis, program ini juga mengangkat semangat kami sebagai masyarakat kampung. Kehadiran teknologi ini membuat para pemuda ikut tertarik bertani, karena tidak lagi dianggap pekerjaan yang berat dan tradisional. Ini adalah bentuk nyata bagaimana listrik bisa membawa perubahan sosial, bukan hanya menyalakan lampu, tapi menyalakan masa depan,” ujar Septianus Kumur, Sekretaris Kampung Waibron.
Program Electrifying Agriculture ini secara strategis mendukung pilar Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) yakni TPB 8 – Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi.
General Manager PLN UIP MPA, I Gede Adhi Wiratma menjelaskan bahwa program ini merupakan bentuk nyata transformasi energi listrik untuk memperkuat ekonomi desa dan memberdayakan sektor pertanian lokal.
“Kami di PLN UIP MPA percaya bahwa energi tidak hanya menyalakan lampu, tapi juga menyalakan harapan. Melalui program Electrifying Agriculture, kami ingin mendorong petani lokal mengadopsi pertanian cerdas dan efisien. Irigasi otomatis ini tidak hanya mempermudah kerja petani, tapi juga meningkatkan hasil panen dan mengoptimalkan pemanfaatan lahan,”* ujar I Gede Adhi.
Lahan Learning Farm yang dikelola Kelompok Tani Pelita Jaya Makmur saat ini digunakan untuk budidaya tanaman hortikultura seperti cabai merah, tomat, bawang merah, kangkung, dan sawi. Sistem sprinkler otomatis berbasis listrik memungkinkan penyiraman tanaman dilakukan secara merata hingga ke bagian terjauh lahan, sekaligus menghemat air dibandingkan sistem konvensional.
Selain infrastruktur sprinkler otomatis, program ini juga mencakup pelatihan teknis kepada kelompok tani terkait pengoperasian dan perawatan sistem irigasi, penggunaan energi secara efisien, serta pemasangan hama light tarp. Program ini mendapat dukungan aktif dari perangkat desa, penyuluh pertanian, dan pemuda kampung sebagai penggerak keberlanjutan. (*)