PON XX di Tengah Pandemi, Dinas Kesehatan Papua Bakal Lebih Sibuk

Kantor Dinas Kesehatan Provinsi Papua/istimewa

JAYAPURA, FP.COM– Dinas Kesehatan Provinsi Papua bakal mendapat tugas dan tanggung jawab yang sangat sibuk dan berat dalam persiapan menghadapi Pekan Olahraga Nasional (PON) XX dan Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) XVI di Bumi Cenderawasih pada Oktober sampai November mendatang.

Sebab, dua event olahraga terakbar di Tanah Air itu akan berlangsung di tengah ancaman penyebaran wabah pandemi corona virus disease (Covid-19) yang semakin hari justru semakin mengalami peningkatan.

Read More
iklan

Covid-19 varian Delta yang berasal dari India ditengarai menjadi salah satu penyebab angka kasus positif di Indonesia yang semakin meroket. Oleh karena itu, Pemerintah Indonesia mulai mengencangkan sabuk pengaman demi menekan laju penyebaran virus varian baru ini.

Protokol kesehatan diperketat, sejumlah wilayah yang menjadi zona merah penyebaran virus mulai dibatasi, dan mempercepat proses vaksinasi adalah upaya-upaya yang saat ini sedang dilakukan oleh Pemerintah Indonesia.

Dinas Kesehatan Provinsi Papua tentu saja tak ingin ancaman penyebaran virus Covid-19 varian Delta ini terjadi pada saat pelaksanaan PON XX dan Peparnas XVI nanti. Karena itu, Dinkes Papua juga telah menyiapkan masterplan untuk meminimalisir risiko terburuk dari situasi saat ini.

“Kita juga waspada Covid-19 varian Delta yang menjadi persoalan, meskipun persiapan sudah ok, tapi kalau Covid-19 varian Delta dari India ini yang sudah menyebar ke pulau Jawa tidak tertangani dengan baik, maka berdampak pada PON XX Papua,” kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua, Dr. Robby Kayame.

“Karena banyak atlet datang ke Papua, begitu nanti sudah selesai. Mereka tinggalkan beban baru bagi Pemerintah Papua dan masyarakat,” imbuhnya saat ditemui di ruang kerjanya.

Demi menyukseskan dua agenda olahraga empat tahunan itu yang bakal digelar dalam bayang-bayang wabah pandemi. Dinas Kesehatan Papua juga telah mempercepat proses pemberian vaksin kepada atlet, ofisial, panitia penyelenggara, serta masyarakat yang tinggal di sekitaran venue.

Sebelumnya, Presiden RI Joko Widodo juga telah menginstruksikan agar seluruh elemen yang terlibat di dalam pelaksanaan PON XX dan Peparnas XVI nanti mendapat jatah prioritas pembagian vaksin.

Dinas Kesehatan Provinsi Papua sendiri menargetkan proses vaksinasi bagi seluruh atlet, ofisial, panitia penyelenggara, dan masyarakat sekitaran venue akan rampung pada akhir bulan Juli.

“Kita sudah mulai melakukan pemberian vaksinasi, dan itu kita kerjasama dengan Pemerintah Kabupaten/Kota dan penyelenggara PON. Kami juga sedang ikuti cabor-cabor mana saja yang atletnya sudah divaksin atau belum. Mudah-mudahan kalau tidak ada halangan, akhir bulan Juni atau Juli sudah selesai, semua divaksinasi,” harapnya.

Dalam proses vaksinasi ini, Robby menuturkan, Dinas Kesehatan Provinsi Papua membagi menjadi dua kategori. Pertama, vaksinasi bagi atlet, ofisial, dan panitia penyelenggara. Sedangkan kategori kedua, bagi masyarakat yang tinggal di sekitar venue.

“Vaksinasi atlet itu kami sudah, kategorinya ada dua, pertama itu pemberian vaksin kepada atlet, ofisial, dan panitia. Kemudian yang berikut atau ya!g kedua, pemberian vaksin kepada masyarakat yang tinggal di area venue,” tuturnya.

Sementara itu, terkait persiapan yang sejauh ini telah dilakukan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Papua selaku koordinator bidang kesehatan, ia mengatakan, proses persiapan bidang kesehatan di empat klaster pelaksanaan PON XX sudah sangat siap dan matang.

“Kalau kami di Dinkes Provinsi Papua yang adalah koordinator kesehatan pelaksanaan PON XX Papua 2021, persiapan kami semua-semua itu, kita sudah ok. Baik klaster Kabupaten Timika, Kabupaten Merauke, Kota dan Kabupaten Jayapura,” paparnya.

Mengenai jumlah tenaga kesehatan yang akan bertugas selama PON XX dan Peparnas XVI nanti, Robby menyebut, saat ini Dinas Kesehatan Provinsi bersama Kementerian Kesehatan masih mendata jumlah pasti keseluruhan tenaga kesehatan yang akan bertugas.

“Jumlahnya sudah kami siapkan dan penyebarannya juga sudah kami atur. Ada tim yang sudah turun ke kabupaten/kota untuk melihat di setiap venue itu minimal 9 orang sudah siap di satu venue, mulai dokter umum, dokter spesialis, driver, perawat, dan tenaga analis. Pokoknya semua sudah siap,” tutupnya. (Ray)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *