MIMIKA, FP.COM – Institut Pertambangan Nemangkawi (IPN) besutan PT Freeport Indonesia (PTFI) kembali membuka program pelatihan siswa (Apprentice). Tercatat 4.938 pendaftar mengikuti seleksi meliputi psikotes, pemeriksaan kesehatan, dan administrasi.
Senior Vice President Community Development, Nathan Kum dalam rilis tertulisnya yang diterima redaksi Fokus Papua, Minggu (05/05) mengatakan, program ini menyasar siswa SMA dan SMK.
Dari sekian ribu pendaftar, pihaknya menyaring 127 peserta yang terdiri dari : 47 siswa asli suku Amungme, 46 siswa dari suku Kamoro, 23 dari lima suku kerabat, serta 11 dari Papua dan non-Papua. Dengan komposisi masing-masing 101 laki-laki dan 26 perempuan.
“Adik-adik semua yang hadir di tempat ini adalah orang-orang terpilih, manfaatkan semaksimal mungkin kesempatan ini. Jangan ada yang berhenti di tengah jalan. Kalian harus bisa buktikan bahwa kalian semua bisa dan mampu menyelesaikan program pelatihan ini,” kata Nathan Kum kepada peserta pelatihan saat membuka Program Pelatihan Siswa di Multipurpose building Kuala Kencana Timika, Mimika, Jumat (3/5).
Nathan menambahkan, program ini merupakan komitmen IPN untuk menciptakan lingkungan kerja yang inklusif dan beragam.
Nantinya, para peserta program akan digembleng selama satu tahun. Di mana pada enam bulan pelatihan intensif dilakukan di dalam institusi dan enam bulan pelatihan kerja di sejumlah departemen PT Freeport Indonesia.
Program ini mencakup enam jurusan yakni kelistrikan, pengelasan, mekanik alat berat, operator pabrik, alat berat, dan penambang.
Pogram pelatihan ini telah berlangsung sejak 2003 dan memperkenalkan serangkaian pelatihan intensif untuk mendidik generasi pekerja unggul di industri pertambangan.
Dalam pelaksanaannya, IPN didukung oleh departemen Community Affairs, Learning & Organization Development, Papuan Affair Development, dan departemen terkait di lingkup perusahaan dan kontraktor.
IPN sendiri adalah sebuah lembaga pendidikan yang didirikan dan dikelola PTFI. IPN terletak di area seluas 8 hektare di area industri PTFI di Kuala Kencana.
Memiliki fasilitas di antaranya ruang-ruang kelas yang nyaman, bengkel besar, area simulasi tambang bawah tanah, simulator untuk operasi truk, alat tambang operasional, perpustakaan, serta lingkungan yang aman dan memadai untuk praktek pelatihan.
“Program ini dirancang untuk memberikan siswa pengalaman praktis yang mendalam dan keterampilan teknis yang dibutuhkan untuk sukses dalam industri pertambangan,” kata IPN General Superintendent Suzan Kambuaya selaku penanggung jawab program.
Salah seorang peserta dari suku Amungme, Nani Natkime, mengaku senang dan bersyukur terpilih mengikuti pelatihan.
“Dengan program ini saya dapat mengembangkan diri dan berharap menjadi pekerja yang nantinya dapat diandalkan oleh PT. Freeport Indonesia untuk membangun tanah ini.” (Corcom PTFI)