TIMIKA, FP.COM – Pekan lalu, 9 hingga 10 Juni, masyarakat di kampung Aroanop, Tembagapura, larut dalam sukacita menyambut peresmian gedung gereja Ainggigi.
Gedung gereja ini memang telah lama dinanti-nantikan masyarakat di sana. Kondisi geografis tentu saja menjadi tantangan dalam proses pembangunan.
Sejak 2018 , lokasi Ainggigi 2, Lembah Aroanop, merupakan zona terbatas dan akses satu-satunya ke sana hanya dengan menggunakan helikopter.
Kampung Aroanop sendiri berada dekat dengan wilayah operasi PT Freeport Indonesia (PTFI).
Dalam rilis resminya yang diterima redaksi Fokus Papua, Vice President Community Affair PTFI, Nathan Kum di Timika, Rabu (12/6) mengatakan, PTFI turut mendukung peresmian gedung gereja di Ainggigi.
Bantuan ini merupakan komitmen PTFI mendukung kegiatan adat dan kerohanian masyarakat di sekitar wilayah operasi. Dan, sebagai wujud kepedulian perusahaan terhadap masyarakat Aroanop
“PTFI mendukung pengiriman logistik sling load 65 ekor ternak babi ke lembah Aroanop menggunakan helikopter jenis Mill Mi-171 dan bus untuk 312 warga Timika ke Tembagapura. Bantuan ini merupakan komitmen kami mendukung kegiatan adat dan kegiatan kerohanian masyarakat lokal di sekitar wilayah operasi”, ucap Nathan.
Pihaknya menyadari peresmian gereja di Aroanop ini merupakan momen penting bagi masyarakat setempat. Dimana gereja menjadi simbol kebersamaan dan persatuan masyarakat dalam membangun kehidupan yang lebih baik.
“Kami berharap dukungan ini bermanfaat bagi masyarakat setempat dan membantu meningkatkan kualitas kehidupan mereka,” kata Nathan.
Salah satu tokoh masyarakat, Sasiel Abugau mengapresiasi bantuan PTFI yang dinilainya sangat membantu mobilitas barang dan orang dari dan menuju Aroanop.
Sasiel berharap, dukungan serupa bisa membantu masyarakat Amungme di wilayah Tsinga, Hoya dan Jila secara rutin.
“Kami sangat bersyukur atas kepedulian PTFI terhadap masyarakat Aroanop,” katanya.
Untuk diketahui pembangunan gedung gereja di Aroanop merupakan hasil kerja sama antara pemerintah dan masyarakat. Dana pembangunannya berasal dari Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Desa tahun sebelumnya, serta swadaya masyarakat. (*)
