JAYAPURA, FP.COM – Pemilik usaha kuliner Ririens Food, Rini Eko Setiani, mengungkapkan, pandemi Covid-19 berimbas pada penurunan omzet usahanya sekitar 30 persen. Sepanjang tahun 2020, produksi kue atau pun makanan hanya 20-30 box per hari. Bahkan, menjelang hari raya besar keagamaan, kondisi ini tak banyak berubah.
“Tahun lalu kami hanya produksi 300 toples ukuran 600-700 gram untuk kue kering, karena permintaan sangat sedikit.
Setelah aktivitas mulai dilonggarkan, dan memasuki bulan puasa, perlahan, permintaan mulai meningkat. “Tahun ini aktivitas masyarakat sudah dilonggarkan meski belum normal, karenanya kami mulai buka pemesanan dengan target produksi kue kering sebanyak 1.500 toples karena permintaan yang masuk pun sudah sampai 70 persen,” ucap Rini, Minggu (18/4/2021).
Bangkit dari tekanan akibat Covid-19, Rini mulai memperluas jangkauan produk usahanya melalui salah satu ritel ternama. “Kue kering produksi Ririens Food sudah tersedia di Hypermart Jayapura dan jaringannya, agar masyarakat lebih mudah mendapatkannya selain pemesanan di akun media sosial Ririens Food,” kata Rini.
Kue kering Ririens tersedia dengan 4 varian rasa dari 8 varian yang diproduksi yaitu nastar, choco chip, choco pandan, red velvet, sagu keju, putri salju, kacang Thailand dan kacang bawang. “Untuk sementara, kami sediakan 4 varian dulu berbahan dasar sagu. Varian lainnya menyesuaikan permintaan,” imbuhnya.
Menyambut PON XX Papua, Rini mengungkapkan siap berpartisipasi dalam even tersebut pada Oktober mendatang. Partisipasi itu diawali dengan masuknya produk Ririens Food di Facebook marketplace PON XX Papua.
“Untuk PON, kami fokus ke brownis sagu dan mochi sagu yang bisa dijadikan ole ole khas Papua. Kenapa sagu?, karena sagu ini makanan khas kita di Papua, memanfaatkan kearifan lokal dengan ketersediaan bahan baku (sagu) yang melimpah,” tambah Rini. FPKontr1
