RSUD Abepura Gelar Workshop Penyusunan Analisis Jabatan dan Beban Kerja

Penabuhan Tifa oleh Laurens Koibur dan Wadir Umum & Keuangan RSUD Abepura sebagai tanda ditutupnya kegiatan

ABEPURA, FP.COM Wakil Direktur Umum dan Keuangan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Abepura, Lefrin Hengkengbala, menutup workshop Penyusunan Analisis Jabatan (Anjab) dan Penyusunan Analisis Beban Kerja (ABK), Jumat (26/11/21).

Workoshop  yang berlangsung di salah satu hotel di bilangan Abepura ini dimulai tiga hari sebelumnya. Menghadirkan pemateri dari Tim Biro Organisasi dan Tata Laksana (Ortal) Setda Provinsi Papua dengan pembicara Laurens Koibur.

Read More
iklan

“Kami melihat Bapak dan Ibu di sini sangat bersemangat dan hasil yang sudah dikerjakan itu akan kami verifikasi dan validasi untuk kami gunakan dalam berbagai kepentingan pemerintah Provinsi Papua ke depannya,” kata Laurens Koibur.

“Lalu, tentang fungsional, dia dalam aktivitas kerjanya tidak ada dalam aplikasi, itu akan kami identifikasi untuk diusulkan menjadi perubahan dalam kebijakan yang akan datang,” sambung Laurens.

Proses analisis jabatan dan beban kerja diharapkan para pesertanya terampil melakukan proses analisis  beban kerja serta mampu menyusun informasi jabatan dan uraian jabatan di unit kerjanya masing-masing. 

“Saya berharap ketika Bapak/Ibu selesai menyusun analis jabatan jangan menyusun saja tapi mengimplementasikannya dalam tugas kesehariannya, sehingga nanti pelaksana-pelaksana di bawah ini tahu dan bisa menyusun analisis jabatannya sendiri,” pungkasnya.

Para peserta workshop

Lefrin Hengkengbala dalam arahannya mengingatkan pentingnya kegiatan ini untuk menciptakan sumber daya manusia berkualitas dan dapat mengetahui pekerjaan pada jabatan yang diduduki.

“Masing-masing kita, baik sebagai pejabat struktural, fungsional maupun sebagai pejabat pelaksana atau pelaksana itu paling tidak dengan belajar tiga hari ini bisa melihat dan menganalisis pekerjaan apa saja yang menjadi ruang lingkupnya. Kalau dari bidang sampai ke pelaksananya itu bisa melaksanakan analisa jabatan dan beban kerja tentu saja di dalam pelaksanaanya itu jelas apa yang mau dikerjakan. Kemudian dari yang mau dikerjakan itu ada goals nya. Ini juga menyangkut bagaimanana  kita merencanakan kegiatan ke depan, misalnya kita membutuhkan pegawai, dengan analisa beban kerja apakah SDM kita cukup atau kurang nantinya dari analisis masing-masing bidang kami usulkan penambahan tenaga melalui formasi nantinya jika dibuka oleh pemerintah,” beber Hengkengbala.

Yakoba Dimara, ketua panitia workshop, mengatakan, seluruh bagian dilibatkan dalam kegiatan ini. ”Undangan yang kita sebar itu 46 orang, baik struktural dan fungsional,” ungkapnya.

Menurut Yakoba, analisis jabatan dan analisis beban kerja ini adalah suatu kegiatan yang dibuat untuk dapat menyusun kebutuhan tenaga yang ditempatkan di rumah sakit.

“Kami buat analisis ini supaya mereka ditempatkan sesuai dengan keterampilan mereka. Jadi, kita buat kedua analisis ini, kita lihat apakah kelebihan atau kekurangan tenaga. Kalau kelebihan, nanti Anjab menjawab. Tapi, kalau kurang berarti nanti ada formasi,” jelasnya.Dimara. (*)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *