JAYAPURA, FP.COM– Pemerintah Provinsi Papua melakukan revitalisasi terhadap anjungan Papua yang berada di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) untuk mendukung pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20.
Kepala Badan Penghubung Daerah Provinsi Papua di Jakarta Alexander K.Y Kapisa mengatakan penyegaran terhadap anjungan Papua di TMII seiring dengan renovasi TMII yang dilakukan Pemerintah Pusat jelang KTT G20.
“Hal ini sesuai arahan dari Presiden kepada para Kepala Daerah untuk merenovasi anjungan daerahnya masing-masing di TMII,” kata Kapisa.
Dikatakan, proses revitalisasi terhadap anjungan Papua ini mendapat dukungan luar biasa dari Gubernur dan Sekda Papua.
“Kami dapat atensi langsung dari Pak Gubernur dan Sekda Papua untuk mempersiapkan anjungan kita, dalam rangka menyambut kunjungan delegasi G-20 pada September sampai Oktober,” jelasnya.
Proses revitalisasi yang sementara dilakukan meliputi tiga hal pertama renovasi bangunan atau fasilitas yang ada di anjungan Papua terdiri dari beberapa rumah suku ada yang ada di wilayah Papua.
Kedua melakukan penataan lanscape untuk memperindah anjungan Papua, ketiga melakukan peremajaan terhadap benda-benda budaya yang ada di anjungan Papua.
“Inilah tiga langkah yang benar-benar menjadi konsentrasi kami dengan tantangan waktu yang begitu singkat, namun kami mencoba untuk mengupayakan semaksimal mungkin agar proses revitalisasi dapat berjalan baik dan selesai sesuai target waktu yakni di akhir agustus sudah bisa selesai,” ucap Kapisa.
Upaya pembenahan ini, lanjutnya, akan dikebut sejalan dengan renovasi secara luas yang dilakukan pemerintah pusat di area TMII.
“Tentunya ini akan kami kebut sehingga siap sebelum pelaksanaan KTT G20 Oktober mendatang,” katanya.
Dengan adanya dukungan anggaran dari Pemprov Papua dalam membantu proses revitalisasi yang sudah cukup lama tidak disentuh akibat rerkendala dukungan anggaran.
“Namun dengan momentum ini, kami maksimalkan untuk menata semua fasilitas di sini baik bangunan, lahan sampai benda budaya yang ada,” tandasnya.
Dirinya menyambut baik adanya kegiatan G-20 di Indonesia, sebab dengan adanya kegiatan ini menjadi momentum berharga melakukan peremajaan di anjungan Papua.
“Kami menyiapkan beberapa tempat untuk jual sovenir dan ruang UMKM, ke depan kami berharap pelaku UMKM yang ada dijakarta dapat memanfaatkan hal ini menjual kopi maupun makanan khas Papua,” bebernya.
Dirinya mengharapkan dukungan dari seluruh lapisan masyarakat Papua secara khusus yang ada di Jakarta agar bisa menopang proses penyelesaian revitalisasi.
“Seperti kita ketahui, luas anjungan Papua 5000 meter persegi dan merupakan aset yang dimiliki pemprov papua,” katanya lagi.
Saat ini dikelola oleh Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) dibawah naungan Badan Penghubung Papua di Jakarta. (FPKontr3)