Sanggar Kombaki dan Gema Keerom, Mutiara dari Negeri Tapal Batas yang jadi Finalis Lomba Tari Tingkat Provinsi

Kolase Tim Tari dari Sanggar Gema Tari Keerom dan Kombaki bersama para Koreografer Tim.

JAYAPURA,FP.COM – Dua perwakilan Kabupaten Keerom, Sanggar Kombaki dan Sanggar Gema Tari, berhasil memukau dewan juri dan lolos ke babak final lomba tari tingkat Provinsi Papua yang digelar dalam rangka Hari Pariwisata Dunia.

Dua sanggar tari tersebut nekat meretas jarak menuju Kota Jayapura untuk mengikuti lomba tari tingkat Provinsi Papua.

Read More
iklan

Dengan penuh semangat, mereka membawa mimpi besar untuk mengharumkan nama “Negeri Tapal Batas”. Meski harus berjuang dengan segala keterbatasan, baik itu sarana dan prasarana, kedua sanggar ini tetap gigih berlatih dan memberikan yang terbaik.

Pada Kamis (19/9), kedua sanggar ini telah menampilkan tarian terbaiknya dan berhasil meyakinkan juri untuk melaju ke tahap selanjutnya.

Anjas Aibuy, ketua komunitas sekaligus penanggung jawab Sanggar Kombaki, mengungkapkan rasa syukurnya atas pencapaian ini.

“Kami sangat bersyukur atas kepercayaan yang diberikan dewan juri. Ini adalah hasil kerja keras seluruh anggota sanggar,” ujarnya.

Dengan lolosnya ke babak final, kedua sanggar ini semakin bersemangat untuk memberikan penampilan terbaiknya. Mereka akan berlaga kembali pada tanggal 25 dan 26 September mendatang di Papua Youth Creative Hub.

Anjas Aibuy, mengajak seluruh masyarakat Keerom untuk terus memberikan dukungan kepada kedua sanggar ini. “Kami berharap masyarakat Keerom dapat terus mendukung kami dengan doa dan semangat. Dukungan Anda sangat berarti bagi kami,” ujarnya.

Dani Kai, koreografer Sanggar Gema Keerom, menjelaskan bahwa tarian yang mereka bawakan menceritakan tentang kehidupan sehari-hari masyarakat di kampung, mulai dari pergi ke dusun sagu hingga merayakan hasil panen. “Tarian ini merupakan representasi dari budaya dan kehidupan masyarakat,” ujar Dani Kai.

Sanggar Gema Keerom juga mengungkapkan rasa syukur atas kesempatan untuk tampil di ajang bergengsi ini. Mereka berharap dapat menginspirasi generasi muda Papua untuk lebih mencintai budaya dan seni tradisi.

“Untuk dinas Kebudayaan dan Provinsi Papua kami berharap bisa ada kegiatan seperti ini lagi di tahun akan datang lagi. Kalau bisa setiap tahun adakan event untuk memberikan ruang kreativitas bagi kami. Sehingga kita di papua tidak ketinggalan dari daerah lain”, pungkas Dani. (Ai)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *