JAYAPURA, FP.COM – Ketersediaan telur di pasaran akhir-akhir ini sangat minim, bahkan langka. Kalaupun ada, harganya melambung tinggi.
Kepala Pasar Hamadi Jeany Nerekouw mengakui, saat ini terjadi kelonjakan harga telur hingga Rp100 ribu per rak.
Menurutnya, kelangkaan dan lonjakan harga terjadi terutama pada jenis telur Surabaya. Padahal, mayoritas pengusaha kue menggunakan telur jenis ini karena dianggap lebih baik dari segi kualitas.
“Tercatat dari minggu pertama bulan April hingga saat ini, banyak pedagang nakal yang sengaja menaikkan harga telur seenaknya, padahal harga barang tersebut dari distributor ke pengecer masih tetap normal, belum ada perubahan,” jelasnya.
Melihat fenomena tersebut, Satuan Reserse Kriminal Polresta Jayapura Kota tergerak membantu masyarakat dengan menggelar bazar telur murah, hari ini, di Pasar Sentral Hamadi.
Kasat Reskrim Polresta Jayapura Kota Ajun Komisaris Polisi Yoan Febriawan menjelaskan, bazar murah yang dilakukan merupakan rangkaian kegiatan Ops Aman Nusa II Subsatgas Gakkum.
“Kegiatan tersebut untuk membantu masyarakat yang membutuhkan telur dan sebagai pembanding harga di pasaran agar tidak terjadi kelonjakan serta permainan harga oleh penjual telur di pasar Hamadi,” jelasnya.
Menurutnya, aksi tersebut tidak hanya melibatkan pihak kepolisian tetapi juga tim gabungan, baik dari Polda Papua dan Pemerintah Kota Jayapura serta PT. Mahkota Papua selaku agen telur di wilayah Papua.
Stok yang disiapakan dalam bazar tersebut sebanyak 100 rak, jenis lokal, dan habis terjual dalam waktu singkat.
“Kami jual dengan harga Rp70.000,- per rak. Dan itu harga normal, kalau dibandingkan dengan saat ini harga telur di pasaran tembus hingga Rp95.000 per rak,” cetusnya.
Jeany Nerekouw, Kepala Pasar Hamadi, berjanji akan menindak pedagang yang masih menaikkan harga di luar dari harga normal. Bahkan tak segan mencabut izin pedagang.
“Di dalam pasar Hamadi ada yang mengatur, jadi pedagang harus ikuti aturan yang diberlakukan, soal penyesuaian harga sudah kita sosialisasikan terus ke pedagang, dan ini sesuai aturan Pemerintah Kota Jayapura,” tutup Jeany. (Dadang)