Selain Tambang, Tiga Sektor ini Bisa jadi Unggulan Papua

Diseminasi Laporan Perekonomian Provinsi Papua digelar Bank Indonesia bersama OJK Papua dan Papua Barat serta Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Papua, di Kota Jayapura, Senin, 25 April 2022/Syahriah

JAYAPURA, FP.COM – Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Papua Juli Budi Winantya mengatakan, perekonomian Papua tanpa tambang bisa tumbuh apabila ditopang dari tiga sektor lainnya, yaitu perikanan, pertanian dan pariwisata.

Read More
iklan

‘’Tiga sektor tersebut  bisa memperkokoh perekonomian Papua sebagai sumber ekonomi  baru, oleh karena itu perlu didukung ’’ kata Juli usai kegiatan Diseminasi Laporan Perekonomian Provinsi Papua yang digelar Bank Indonesia bersama OJK Papua dan Papua Barat serta Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Papua, di Kota Jayapura, Senin (25/4/2022).

Juli menjelaskan, ketiga sektor tersebut berdampak signifikan bagi perekonomian Papua lantaran dapat menyerap tenaga kerja dan pengaruhnya dari sektor lain serta ketersediaan sumber daya.

‘’Kita tidak perlu mendatangkan bahan bakunya dari daerah lain, karena semuanya tersedia di sini,’’ ucapnya.

Juli menjelaskan, pangsa Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dari sektor perikanan sebesar 4,7 persen, dari sektor pertanian sebesar 5,21 persen dan 7,7 persen dari sektor pariwisata.

Sementara, dampak peningkatan 1 persen investasi masing-masing sektor. Untuk sektor perikanan, kata Juli, dapat menyerap tenaga kerja 0,20 persen, pertanian 0,17 persen dan pariwisata 0,22 persen.

Pada 2022, Bank Indonesia memprakirakan pertumbuhan ekonomi Papua dengan tambang tumbuh positif berada di kisaran 8,2-9,2 persen. 

Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan prakiraan pertumbuhan ekonomi nasional yakni sebesar 4,5-5,3 persen, namun lebih rendah dibandingkan tahun 2021.

‘’Pertumbuhan ekonomi Papua tahun ini lebih rendah dibandingkan tahun 2021, sebab tahun lalu ada pelaksanaan PON XX dan Peparnas XVI  dan Papua sebagai tuan rumah sehingga berdampak pada perekonomian Papua yang tumbuh mencapai 15 persen,’’ kata Juli.

Menurutnya, indikator pertumbuhan ekonomi Papua yang positif pada tahun 2022 ini disebabkan pembatasan aktivitas masyarakat mulai dilonggarkan, keyakinan konsumen mulai meningkat dan transaksi pembayaran nontunai menggunakan karu debit, kartu kredit dan transaksi pembayaran digital meningkat.

‘’Dengan mobilitas yang meningkat, didukung semakin banyak orang menerima suntikan vaksin Covid-19 akan berdampak pada perekonomian di Papua,’’ terang Juli. FPKontr1

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *