Soal Keterlambatan Pembayaran TPG dan Tamsil, ini Penjelasan Sekda Keerom

Sekretaris Daerah Kabupaten Keerom, Trisiswanda Indra

ARSO,FP.COM – Lewat Sekretaris Daerah Trisiswanda Indra, Pemerintah Kabupaten Keerom angkat bicara atas keterlambatan pembayaran tunjangan profesi guru (TPG) dan tambahan penghasilan (TAMSIL) per Desember 2023.

Menurut Trisiswanda, keterlambatan tersebut disebabkan adanya gangguan jaringan internet di Keerom sejak 22 Desember 2023 lalu. Buntut kendala teknis tersebut, sejumlah proses keuangan melalui sistem di pemda dan perbankan harus dilakukan secara manual.

Read More
iklan

“Jadi dari laporan yang saya dapat dan saya pantau langsung, itu mereka menyiapkan SP2D ( Surat Perintah Pencairan Dana-red) mengirim secara manual ke bank sampai dengan tanggal 31 (Desember-red), saya masih terus memantau sampai jam 3:00 pagi,” sebut Trisiswanda di Arso, Kamis (4/1/24).

Meski begitu, pengajuan pembayaran telah dilakukan dengan mekanisme pemindahbukuan ke rekening penampung (dinas pendidikan). Untuk itu Sekda Trisiswanda meminta para guru untuk tetap tenang dan bersabar sembari menunggu proses pembayaran dilakukan dalam minggu ini.

“Tunjangan profesi guru atau TPGPNSD triwulan 4 itu sampai dengan Desember 2023 itu memang pengajuannya masuk setelah libur. Untuk TPG sendiri, itu sebesar 5.474.681.260,- (lima miliar empat ratus tujuh puluh empat juta enam ratus delapan puluh satu ribu dua ratus enam puluh rupiah). Kemudian ada tunjangan profesi guru tambahan transfer daerah triwulan 3 itu sebesar 234.013.416,- (dua ratus tiga puluh empat juta tiga belas ribu empat ratus enam belas rupiah). Lalu juga ada tamsil itu 510.000.000 (lima ratus sepuluh juta rupiah). Kemudian ada juga tunjangan khusus itu 2. 475.554.700 (dua miliar empat ratus tujuh puluh lima juta rupiah lima ratus lima puluh empat ribu tujuh ratus rupiah). Total SP2D sampai dengan tanggal 31 Desember untuk guru itu sebesar 8. 694.259.406 (delapan miliar enam ratus sembilan puluh empat juta dua ratus lima puluh sembilan ribu empat ratus enam rupiah),” rinci Trisiswanda.

Sebagai bentuk pertanggungjawaban, pemda dan pihak Bank Papua, menurut Sekda, telah melakukan penandatanganan berita acara yang disaksikan langsung oleh Inspektorat.

“Itu menjadi alasan kita pada saat menjelaskan ke pemeriksa atau nanti dalam penyusunan laporan keuangan. Jadi saya sampaikan kepada guru tidak perlu membuat aksi yang tidak penting. Kita harus memahami bahwa dengan kondisi jaringan dengan terbatasnya juga SDM di keuangan itulah yang membuat terlambat pembayaran bukan berarti uang hilang.”
“Hari ini sudah masuk ke rekening penampung (rekening Dinas Pendidikan) dan kadis pendidikan sudah saya telepon untuk hari ini dan besok menyalurkan ke rekening penerima.”

Hal yang sama juga dialami beberapa organisasi perangkat daerah (OPD) yang belum menerima tunjangan penghasilan pegawai (TPP) serta pihak ketiga (rekanan).

Trisiswanda pun berharap semua pihak terkait dapat memahami masalah teknis yang terjadi dan dapat menunggu proses pembayaran serta pencairan dilakukan dalam waktu berjalan. (*)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

1 comment