JAYAPURA, FP.COM – Festival Lembah Baliem di Kabupaten Jayawijaya yang biasanya digelar secara besar-besaran, tahun ini harus dilaksanakan lebih sederhana bertajuk mini festival, digagas oleh 10 kelompok pengelola obyek wisata di Jayawijaya.
“Tujuan kegiatan ini dilakukan oleh 10 pengelola obyek wisata adalah untuk menggalang dana guna memperbaiki sarana dan prasarana masing-masing kelompok,” tulis Naftali Rumbiak, Kabid Destinasi dan Pemasaran Pariwisata Disbudpar Jayawijaya lewat WhatsApp kepada Redaksi Fokus Papua, Selasa (16/8).
Event ini dibuka oleh Bupati Jayawijaya Jhon Richard Banua ditandai dengan penanaman pohon pada 8 Agustus 2022 di Distrik Usilimo. Seorang turis asal Rusia yang mendapat kesempatan ikut menanam pohon mengungkapkan rasa bangganya. Bagi dia, ini adalah momen tak terlupakan dalam hidupnya, dia merasa terhormat untuk partisipasi itu.
“Saya tidak akan lupakan kenangan ini, saya bahagia sekali dapat menanam pohon ini, terima kasih untuk panitia atas kesempatan ini. Dan atraksi yang ditampilkan sangat luar biasa,” ujarnya
Sebanyak 20 kelompok beratraksi dipagelaran ini, jauh lebih kecil dari edisi dua tahun lalu yang menampilkan 40 kelompok dari 40 distrik. Atraksi mereka tampilkan seperti pertunjukan perang suku, karapan babi, permainan ketangkasan anak remaja tradisional yang disebut sikoko dan puradan, fashion show etnik dan band musik yang menyuguhkan lagu etnik.
Selain menampilkan kesenian, ada pula gelaran pasar murah yang diikuti 102 pelaku Usaha Kecil Menengah Mikro (UMKM) se-Jayawijaya.
Festival Lembah Baliem 2022 ditutup pada 10 Agustus sore. Data yang diperoleh, tiga hari perhelatan, kunjungan wisatawan mancanegara ke FLB tahun ini sebanyak 189 orang yang berasal dari 24 negara (17 negara Eropa dan 7 Asia).
“Semoga tahun depan kegiatan seperti ini dapat dilakukan dengan baik dan mendapatkan dukungan anggaran dari Pemda Jayawijaya,” tambah Rumbiak. (*)