ARSO, FP.COM – Grand Final Pemilihan Putra dan Putri Pariwisata Keerom 2023 tinggal menghitung jam. Lalu, seperti apa persiapan para finalis? Awak Fokus Papua berhasil menemui dua di antaranya usai mengikuti sesi catwalk yang merupakan materi pamungkas untuk mereka, Jumat malam (29/9).
Yang pertama adalah Anastasia Helena Woniana. Dara manis ini mengaku, sejak awal masa karantina, dirinya terus belajar agar pemahaman akan pariwisata terus berkembang.
“Persiapan menghadapi grand final yang pasti harus percaya diri, banyak belajar. Apa yang akan disampaikan jangan gugup. Percaya saja apa yang kita lakukan,” ungkap siswi SMA Negeri 1 Arso yang akrab disapa Tasya ini.
Tasya secara pribadi tak punya target juara, dia hanya ingin dari pengalamannya tampil di ajang bergengsi tersebut memotivasi rekan-rekan sebayanya untuk mengambil peran dalam mengisi pembangunan di daerah.
“Saya akan menjadi contoh positif bagi teman-teman saya, pemuda-pemudi maupun masyarakat luas. Berikutnya, saya akan berkontribusi dengan melakukan promosi pariwisata yang ada di Kabupaten Keerom. Promosi dapat dilakukan lewat media sosial, apalagi kita punya wisata selain alam misalnya situs-situs sejarah dan juga agrowisata, wisata event seperti festival budaya dan tahun 2024 Keerom akan menjadi tuan rumah Pesparawi. Gerakan promosi ini akan kami lakukan,” bebernya.
Finalis putra Alden Tristan Eky Hanafi dari SMK Negeri 1 Arso. Alden juga mengaku telah siap tampil di grand final. Persiapannya menyangkut soal mental agar bisa tampil sebaik mungkin.
“Persiapan masuk grand final yang utama jangan tertekan, jangan memaksakan diri untuk jadi juara 1, yang penting kita melewati dengan ikhlas, bersungguh-sungguh, tuntas dan menguasai materi,” akunya.
Alden pun siap menerima apapun hasil dari dewan juri. Baginya, menang atau kalah adalah hal kedua, yang penting niatnya menimba ilmu dan berkontribusi untuk sektor pariwisata daerahnya. Apapun hasilnya, ia akan terus mengampanyekan pariwisata ramah lingkungan.
“Saya akan berkontribusi positif dan akan menjadi role model dengan perilaku-perilaku yang baik. Yang terutama isu lingkungan yang terkait dengan pariwisata,” tambahnya. (*)