JAYAPURA,FP.COM – Lomba Modern Dance yang diselenggarakan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Papua berhasil menyajikan performa luar biasa dari 18 sanggar tari.
Para juri, Ilham Murda dan Riko Walubun, memberikan apresiasi tinggi atas semangat dan kreativitas para peserta.
Murda, salah satu juri, mengungkapkan kekagumannya atas antusiasme para peserta dan dukungan penuh dari pemerintah daerah.
“Kami benar-benar terpukau melihat atmosfer menari muncul lagi dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata memberikan fasilitas yang luar biasa karena perayaan seperti ini jarang,” ujarnya.
Murda juga menyoroti pentingnya pemahaman konsep dalam tarian modern. “Hampir semua belum memahami konsep secara utuh dan ini menjadi pembelajaran bagi kita semua. Belajar menari itu bukan mau lomba baru latihan,” tegasnya.
Ia mendorong para penari muda untuk terus belajar dan mengembangkan diri, bahkan dengan meminta bantuan institusi seperti Institut Seni Indonesia (ISI).
“Teman-teman kalau memang butuh menyurat saja ke ISBI nanti ISBI merekomendasi dosen untuk melatih teman-teman. Jadi teman-teman jangan sungkan untuk mengundang ISBI untuk sama-sama belajar itu penting sekali,” ajaknya.
Senada dengan Murda, Riko Walubun juga memberikan apresiasi atas penampilan para peserta. Ia menekankan pentingnya memperhatikan komposisi, durasi, dan struktur tarian.
“Jangan lupa komposisi 70 persen modern dan 30 persen tradisi. Kedua, durasi waktu. Ketiga, dalam sebuah isi materi tari ada pembuka, ada penutup. Kita berharap gerakan pembuka atau opening ada gerakan yang kita buat dan menarik simpati penonton di awal selanjutnya koreografer tinggal menyusun ke berikutnya sampai closing,” jelas Riko.
Riko juga mengingatkan pentingnya memperhatikan detail kecil seperti properti dan aksesoris. “Terkait properti, aksesoris harus perhatikan dengan baik. Terkadang hal-hal kecil kita tidak perhatikan. Next event semua siapkan lebih baik lagi,” pesannya.
Melalui penilaiannya, kedua juri ingin menekankan pentingnya proses belajar yang berkelanjutan dalam seni tari.
Mereka juga mendorong para penari muda untuk terus berkreasi dan mengembangkan diri. Pesan yang paling mendalam adalah bahwa seni tari tidak hanya sekedar hobi, tetapi juga dapat menjadi sarana untuk membangun karakter dan meraih cita-cita. “Pendidikan karakter itu dibangun dari salah satunya adalah menari. Karena menari saya bisa jadi dosen,” ungkap Murda. (Ai)