JAYAPURA, FP.COM – Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Papua kembali menggelar Festival Kopi Papua (FKP). FKP tahun ini merupakan yang ketiga kalinya sejak dilaksanakan pada tahun 2018.
Berbeda dengan pelaksanaan tahun 2018 dan 2019 yang digelar secara offline, FKP tahun ini digelar secara offline dan online pada 4-6 Desember 2020 lantaran masih dalam situasi pandemi Covid-19.
Kegiatan secara offline dilaksanakan secara langsung di kedai atau café yang berpartisipasi dengan total mencapai 60 kedai atau cafe yang tersebar di 5 (lima) Kota tersebut. Sedangkan kegiatan secara online berupa talkshow dan hiburan – hiburan.
Total transaksi yang terjadi selama gelaran Festival Kopi Papua 2020 mencapai Rp418.357.000 atau meningkat sebesar 15,84 persen dibandingkan total transaksi tahun 2019 sebesar Rp361.146.300.
Sebelum pelaksanaan Festival Kopi Papua, Bank Indonesia Provinsi Papua mengirimkan sample kopi Papua untuk dilakukan uji citarasa bekerja sama dengan Specialty Coffee Association Indonesia (SCAI) pada 6 varietas kopi Papua yaitu Sabin, Tiom, Maksum, Abmisibil, Arbilest, Veneli dan Tangma.
Hasilnya seluruh varietas tersebut mendapatkan nilai rata-rata diatas 80 sekaligus mendapatkan predikat specialty grade.
“Hal ini sungguh suatu hal yang membanggakan sekaligus membuktikan bahwa kualitas kopi Papua sangatlah baik dan tidak kalah dari kopi wilayah lain di Indonesia,” kata Naek Tigor Sinaga, Kepala Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Papua.
Naek mengatakan FKP bertujuan menjembatani petani kopi Papua dengan pengusaha kopi seperti kedai ataupun pengeskpor kopi.
“Diharapkan petani menjual kopinya sekaligus mempermudah bagi pelaku usaha kopi untuk mendapatkan kopi Papua berkualitas tinggi dengan harga wajar,” ucap Naek.
Dia juga berharap kegiatan tersebut dapat memberikan manfaat bagi Papua kedepan khususnya bagi pelaku usaha kopi dan berharap kopi Papua semakin dikenal.
Naek menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Provinsi Papua yang telah mendukung program yang dilakukan oleh Kantor Bank Indonesia Papua.
“FKP ini jadi ajang memperkenalkan kopi Papua secara virtual sekaligus menciptakan budaya minum kopi yang kualitasnya sudah diakui,” tandasnya.
Penjabat Sekretaris Daerah Papua, Doren Wakerkwa menyampaikan bahwa pelaksanaan FKP diharapkan dapat memberikan manfaat yang baik bagi perkembangan perekonomian Papua kedepan khususnya bagi petani dan pelaku usaha kopi.
Doren menambahkan bahwa sejak tahun 2018 melalui Surat Edaran Gubernur Papua tentang Gerakan Keanekaragaman Konsumsi Bersumber dari Pangan Lokal, Pemerintah Papua fokus mendorong pengembangan komoditas unggulan lokal salah satunya kopi. (FPKontr1)