Wabah Corona Tak Goyahkan Kesiapan Papua Sebagai Tuan Rumah PON

Wakil Gubernur Provinsi Papua Klemen Tinal

JAYAPURA, FP.COM – Wakil Gubernur Papua Klemen Tinal menegaskan, Provinsi Papua tetap siap jadi tuan rumah PON XX 2020, walaupun ada wacana penundaan karena adanya wabah Covid-19.

“PON mau tunda atau tidak, yang penting kita Papua siap, vanue yang dibangun oleh APBD Provinsi maupun APBN harus selesai pada bulan Juni mendatang,” ungkapnya kepada wartawan di Gedung Negara, Selasa (7/4/2020).

Read More
iklan

Menurut Klemen, PON merupakan hajatan pemerintah pusat, hanya saja Papua diberi kepercayaan sebagai tuan rumah.

“Jadi kami tergantung kepada negara, kalau mau dilanjutkan silakan, ditunda silakan, tidak masalah,” ungkapnya.

Ia menekankan, Papua tetap siap menjadi tuan rumah, sekalipun beberapa pekerjaan venue molor akibat wabah Corona. Ia yakin, pemerintah pusat akan mengambil kebijakan terbaik.

Sebelumnya, Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga (Sesmenpora), Gatot S Dewa Broto, membeberkan soal antisipiasi jika wabah Covid-19 masih belum mereda setidaknya sampai Juli mendatang.

Bahkan, jika wabah berakhir Juni itu pun harus ada masa recovery yang ia katakan bisa sampai Desember. Itu berarti PON Papua yang diadakan pada 20 Oktober 2020 bisa jadi tak terlaksana.

“Kapan Covid berakhir, tidak tahu. Kami antisipasi. Taruhlah tidak ada event apa pun karena Covid mewabah sampai Juli tidak diperhitungkan. Tidak ada aktivitas apa pun. Antisipasi kami, Agustus sampai Desember masa recovery. Kami juga belum tahu apakah PON masih berlangsung, Peparnas juga,” kata Gatot dalan video conference, Jumat (3/4/2020) lalu.

Gatot menyebut, bisa saja PON Papua dilangsungkan pada awal Maret 2021 yang disesuaikan dengan event-event lainnya yang juga terselenggara di 2021.

“Intinya, belum ada kebijakan lain masalah PON. Efeknya 2021, itu numpuk 13 event yang sudah kami catat, baik di internasional seperti IOC, OCA, dan federasi lainnya, ini baru multi kemudian nasional,” ujar Gatot.

Ia menambahkan, kalau PON mundur, mungkin di awal Maret. “Kenapa Maret, karena Januari-Februari kesulitan anggaran menyiapkan Rp500 miliar pengadaan barang jasa. Anggaran PON tidak realokasikan, tidak boleh ganggu gugat,” pungkasnya. FPKontr3

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *