Wagub: Jangan Ada Nepotisme dalam Pengangkatan Honorer jadi Pegawai!

Wakil Gubernur Provinsi Papua Klemen Tinal

JAYAPURA, FP.COM – Wakil Gubernur Papua Klemen Tinal mengingatkan agar tidak ada nepotisme dalam pengangkatan tenaga honorer menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN).

“Kolusi dan nepotisme ini di Indonesia yang luar biasa. Saudara, ipar, atau adik ini kasih masuk jadi honorer. Tidak boleh, nanti peformanya tidak bagus, mereka jadi orang yang kontraproduktif. Karena dia merasa masih ada hubungan keluarga dengan pimpinan dia tidak respek, atau malas tahu, dan lain lain,” tegasnya dalam rapat bersama para pimpinan OPD di Sasana Karya Kantor Gubernur Papua, Kamis (12/11/2020).

Read More
iklan

Klemen Tinal mengharapkan, pengangkatan tenaga honorer sebanyak 20 ribu tersebut dapat menyelesaikan persoalan honorer selama ini di Papua, sehingga pengangkatan ini lebih memprioritaskan tenaga honorer.

“Mau asli Papua atau bukan, tapi kalau sudah honorer lama tetap masukkan. Karena mereka sudah mengabdi. Tapi sisa slot yang ada, itu hanya buat OAP. Cari dorang-dorang (mereka), kasih masuk jadi pegawai. Jangan pusing,” sambungnya.

Klemen punya harapan, ke depan, komposisi ASN di Provinsi Papua 80 persen orang asli Papua (OAP) dan 20 persen non-OAP.

“Saya sudah bilang ke Badan Kepegawaian Daerah, dari komposisi 20.000 dicek baik- baik. Jangan sampai ada honorer yang baru tiga bulan sudah dikasih masuk namanya. Harus mereka yang sudah jadi honorer bertahun-tahun. Jangan ada kebijakan seperti ini, lalu daftar honorer di Provinsi naik tinggi.”

“BKD lihat sejak kapan dia honorer. Kalau baru 6 bulan honor, di-cut saja. Kalau nama masuk, berarti atasan yang salah,” tegasnya lagi. FPKontr3

 

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *