JAYAPURA, FP.COM – Pemerintah Provinsi Papua hingga saat ini belum berpikir untuk membuka akses penerbangan penumpang baik dari luar maupun keluar Papua. Hal ini diungkapkan Wakil Gubernur Papua Klemen Tinal kepada wartawan, Jumat (8/5/2020) menganggapi pernyataan Menteri Perhubungan Budi Karya yang memutuskan membuka kembali akses layanan seluruh moda transportasi mulai Kamis, (7/5/2020).
“Tentu kalau Menteri Perhubungan ingin membuka akses penerbangan, itu kan kebijakan pusat, jadi kebijakan itu bersifat umum. Artinya, kalau menteri mengambil kebijakan itu secara umum atau secara nasional,” kata Klemen Tinal.
Namun, sebagai wakil pemerintah pusat di daerah, kata Klemen, tentu hal tersebut harus dilihat sesuai dengan kondisi objektif yang ada di masing-masing daerah.
“Untuk konteks Papua, mungkin untuk manusia (penumpang) saat ini belum bisa, karena angka Covid naik terus. Kalau barang silakan, seperti selama ini,” terangnya.
Ia menyebut, angka kenaikan rata-rata dalam tiga minggu terakhir 10 kasus, sementara histori dari penyebaran Corona ini berasal dari luar Papua seperti dari Bandung dan Gowa (Sulawesi Selatan).
“Selain dari cluster dari itu, ada juga dari mereka yang pergi keluar berlibur, dari situ baru menyebar. Historinya tidak ada yang tiba-tiba muncul di Papua,” katanya lagi.
Alasan lainnya, soal pertimbangan kesiapan, di mana kondisi rumah sakit, peralatan dan SDM (sumber daya manusia) masih terbatas di Papua.
“Jika semakin banyak orang datang, kemampuan kita sangat terbatas dari banyak aspek, makanya kita belum izinkan (penerbangan-red),” ujar Klemen.
Meski begitu, Klemen tetap mengapresiasi pernyataan menteri perhubungan tersebut. “Di mana disampaikan secara umum, bukan semua wajib tetapi himbauan yang dapat diikuti sesuai kondisi yang ada,” pungkas Klemen. FPKontr3