Wamenag Apresiasi Kerukunan Umat Beragama di Tanah Papua

Wakil Menteri Agama RI, Zainut Tauhid Sa'adi.

JAYAPURA, FP.COM – Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid dalam kunjungan kerjanya ke Bumi Cenderawasih Papua bertemu dengan para penyuluh lintas agama dan ASN Kemenag Papua.

Wamenag pun memberikan apresiasi atas kerja keras para penyuluh, ASN dan Forum Kerukunan Umat Beragama di tanah Papua yang senantiasa merawat kerukunan dan kebhinekaan.

Read More
iklan

Hal ini disampaikan Wamenag Zainut Tauhid Sa’adi dalam gelaran Penguatan Kelembagaan Umat Beragama Dalam Rangka Peningkatan Kualitas Kerukunan dan Moderasi Beragama di tanah Papua di Hotel Horison Jayapura pada Sabtu (8/11/2020) malam.

Gelaran ini dihadiri Kakanwil Kemenag Papua para Kakankemenag, penyuluh, Kepala KUA, keluarga besar ASN Kemenag Papua, pimpinan perguruan tinggi kegamaan, Forkopimda serta pimpinan ormas keagamaan.

“Indonesia berdiri diatas nasionalisme yaitu Pancasila yang menyatukan perbedaan dari paham-paham kebangsaan yang digali dari nilai agama, budaya dan sosial masyarakat,” ujar Wamenag Zainut Tauhid Sa’adi didampingi Direktur Zakat dan Wakaf Ditjen Bimas Islam, Tarmizi Tohor.

“Ini menjadi kesepakatan nasional untuk saling menghormati, menolong dan saling memuliakan,” sambung Wamenag.

Menurut Wamenag banyak negara yang menjadikan Indonesia contoh kerukunan salah satunya adalah Provinsi Papua. Kerukunan umat beragama yang terawat dengan harmonis ini merupakan kerjasama para tokoh agama, pemerintah daerah dan segenap masyarakat Papua.

“Saya menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya atas kerjasama para penyuluh lintas agama, FKUB dan pemerintah daerah dalam merawat dan menjaga kerukunan dan toleransi di tanah Papua,” ujar Wamenag.

Wamenag menambahkan Indonesia patut bersyukur, memasuki usianya ke 75 tahun Indonesia tetap kuat dan utuh dari berbagai gejolak dan konflik layaknya di sebagian  negara-negara di timur tengah dan Eropa Timur.

“Ada tiga alasan yang membuat Indonesia hingga kini tetap kuat dan kokoh yaitu religiusitas mesyarakatnya, sosial budaya masyarakatnya dan terakhir Ideologi Pancasila,” tandas Wamenag. (FPKontr1)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *