12 Unit Koperasi di Keerom Ikuti Pelatihan Manajemen Usaha

Pelatihan perkoperasian dan manajemen usaha bagi pengurus dan pengawas koperasi (PK2UMK) di aula kantor Bappelitbangda, Arso (27/7). foto : prokopim

ARSO, FP.COM – Pemerintah Kabupaten Keerom melalui Dinas Perdagangan Koperasi dan UKM menggelar pelatihan perkoperasian dan manajemen usaha bagi pengurus dan pengawas koperasi (PK2UMK) di aula kantor Bappelitbangda, Arso (27/7). Kegiatan yang melibatkan 12 unit koperasi di Keerom ini dimaksudkan untuk meningkatkan akselerasi pembangunan ekonomi melalui koperasi sebagai basis ekonomi kerakyatan.

Sekretaris Daerah Trisiswanda Indra yang membuka kegiatan mengatakan, pembinaan manajemen bagi koperasi menjadi sesuatu yang penting karena memberikan manfaat positif bagi koperasi dan pelaku usaha kecil menengah (UKM).

Read More
iklan

“Kalau kita lemah dalam manajemen pasti akan berdampak pada terhambatnya pelayanan dan pengembangan koperasi ke arah yang lebih baik, begitu pula dengan pengawasan,” ujar Sekda Trisiswanda.

Untuk mencapai tujuan sebagaimana asas-asas di dalam koperasi, menurut Trisiswanda, diperlukan sistem manajemen yang baik melalui penerapan fungsi-fungsi manajemen yang dikenal dengan istilah POAC (planning, organizing, actuating, controling). Yang dalam Bahasa sehari-hari dikenal dengan perencanaan, pengorganisasian/pengaturan, penggerakan dan pengawasan.

Di sela kegiatan, Kepala Dinas Perdagangan Koperasi dan UKM Rully Ririmase, kepada Fokus Papua, mengatakan, peningkatan pemahaman dan pengetahuan perkoperasian serta peningkatan kapasitas dan kompetensi sumber daya manusia (SDM) para pengurus koperasi terus dilakukan melalui program dan kegiatan pelatihan.

“Kegiatan ini untuk meningkatkan kinerja para pengurus koperasi dengan profesional dan juga untuk para pengawas koperasi agar mereka (para pengawas-red) dapat melakukan tugas pengawasan dan pemeriksaan terhadap pelaksanaan kebijakan dan pengelolaan koperasi,” ujar Rully.

Output dari gelaran pelatihan ini, lanjut Rully, untuk meningkatkan pertumbuhan usaha koperasi yang handal, profesional dan mandiri. Dengan begitu, para anggota atau pengguna jasa koperasi tidak sepenuhnya bergantung pada bantuan pembiayaan dari pemerintah saja.

“Berikan pelayanan terbaik kepada para pengguna jasa koperasi, terutama kepada masyarakat di kampung-kampung agar koperasi semakin dipercaya oleh masyarakat dan bisa semakin berkembang.”

“Koperasi harus lebih berani, mandiri, modern dan tidak sepenuhnya tergantung pada bantuan pembiayaan pemerintah saja, namun juga mampu untuk mengakses pembiayaan usaha melalui lembaga pembiayaan lainnya,” pungkas Rully. (*)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *