BIAK, FP.COM – Pemerintah Kabupaten Biak Numfor menggelar Festival Budaya Biak,16-20 Maret lalu, sebagai kick off dari Sail Teluk Cenderawasih yang dijadwalkan November mendatang.
Ada banyak jenis budaya dan kesenian yang ditampilkan panitia festival. Misalnya saja atraksi apen beyeren (berjalan diatas bara batu tanpa alas kaki). Adalagi yang unik seperti keahlian memanggil kuskus dari hutan dan ular moni-moni dari laut.
Ada juga acara adat dalam rupa fanfan nanggi (upacara syukuran), barapen (bakar batu). Lalu pertunjukan prosesi pesta perkawinanan secara adat yang diawali dengan kegiatan fakfuken (pinangan), dan ararem (pembayaran mas kawin dari pihak laki-laki kepada pihak perempuan).
“Prosesi selanjutnya adalah ramrem, itu peminyakan untuk mendapatkan restu dari pihak paman-paman atau om, setelah itu dilanjutkan dengan kegiatan farbakbuk yang artinya upacara pernikahan secara adat,” jelas Herry Ario Naap, Bupati Biak Numfor kepada media.
Setelah pernikahan adat ini berlangsung maka dalam adat dan kebiasaan suku Biak, perempuan akan diantar oleh keluarganya ke rumah sang suami. Bukan sekadar diantar, namun harus dibekali dengan sejumlah kebutuhan rumah tangga.
“Maka kami lanjutkan dengan yang namanya yakyaker (pengantaran alat rumah tangga) dan ini telah berlangsung sejak 16-18 Maret lalu dan berjalan dengan lancar,” lanjut Herry Naap.
Selain yang di atas, festival ini juga menampilkan aneka kesenian yaitu parade wor, parade yosim pancar, folk song dan pop singer yang membawakan lagu rakyat.
“Dalam kegiatan festival ini juga kami mengadakan festival makan Papeda kemudian pameran UMKM dan pameran kuliner”,ujar Bupati Herry.
Selain masyarakat, panitia festival juga melibatkan para pelajar se-Kabupaten Biak Numfor. Kata Bupati Herry, ia ingin generasi muda tahu tentang budayanya sebagai pewaris dan untuk diwariskan lagi ke generasi berikutnya.
“Setiap anak sekolah terlibat dalam setiap tahapan, dan dari proses ini kami harapkan anak-anak kita mengerti, mengetahui tentang budaya Biak yang harus mereka pahami dan juga diwariskan kepada generasi-generasi berikutnya,” ujarnya.
Di momen itu pula, Bupati Herry Naap juga menyerahkan sejumlah bantuan dukungan kepada masyarakat serta melaunching kerja sama pengembangan sumber daya manusia (SDM) bersama Surya Institut.
Bantuan kebijakan pemerintah seperti hibah keagamaan, hibah keorganisasian, sosial kemasyarakatan, bantuan modal usaha bagi kelompok-kelompok UMKM, bantuan peralatan motor tempel dan fiber bagi para nelayan, bantuan bagi kelompok tani, membagikan kartu Biak Pintar bagi seluruh satuan pendidikan dari PAUD, SD, SMP dan SMA yang ada di Kabupaten Biak Numfor.
“Tepatnya empat tahun kepemimpinan, kami juga melakukan launching bersama Profesor Yohanis Surya dari Surya Institut tentang pembelajaran matematika dengan metode kasih.”
Menurutnya, pada tahap pertama Pemerintah akan mengikutsertakan 1000 anak didik yang kesemuanya akan disesuaikan dengan anggaran.
“Kami dorong hal ini dengan harapan anak-anak Biak di Timur, Utara, Barat, Selatan bahkan Kepulauan Padaido Aimando dan Numfor bisa memperoleh transfer knowledge tentang Matematika,” tutupnya.
Festival lalu dipungkasi dengan kegiatan Kasumasa Biak (pengucapan syukur) empat tahun kepemimpinan Bupati Herry Ario Naap di Hanggar Lanud Manuhua, Minggu malam kemarin (19/3/23). Di kesempatan itu, Herry memaparkan keberhasilan program kerjanya kepada masyarakat. (*)