Bappenas RI Gelar Rakor Kawasan Sentra Produksi Pangan di Kabupaten Keerom

Foto bersama usai Rakor yang digelar Bappenas RI di aula kantor Bapperida Keerom, Rabu (29/5)

KEEROM, FP.COM – Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Kementerian PPN/Bappenas) menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Penyusunan Rencana Induk Food Estate/Kawasan Sentra Produksi Pangan (KSPP) Kabupaten Keerom 2025-2029.

Rakor ini diselenggarakan melalui video conference dan luring/tatap muka yang berlangsung di aula Kantor Bapperida Keerom, Rabu (29/5).

Read More
iklan

Kegiatan tersebut menghadirkan beberapa kementerian/lembaga (K/L) terkait lainnya, dihadiri plt sekretaris daerah Kabupaten Keerom, perwakilan Direktorat Pangan dan Pertanian (PP) Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Bappeda Provinsi Papua dan Stakeholder terkait.

Kegiatan rapat koordinasi bersama K/L ini bertujuan untuk mendapatkan data dan informasi pencapaian program food estate yang digulirkan pertama kali sejak 2021. Poin rakor ini nantinya menjadi salah satu input bagi Bappenas yang akan dilaporkan ke berbagai stakeholder.

Koordinator Fungsional Direktorat Pangan dan Pertanian, Bappenas, Noor Avianto, kepada awak Fokus Papua mengatakan, rakor ini untuk mengetahui progress terkini terkait program Food Estate di Kabupaten Keerom, sekaligus mengidentifikasi berbagai aspek yang perlu dicermati.

“Kami mengidentifikasi dahulu tentang perkembangan food estate saat ini seperti apa. Secara teknis, kita akan lihat seperti apa perkembangannya, apakah berjalan sesuai rencana sebelumnya atau tidak” ujar Noor.

Koordinator Fungsional Direktorat Pangan dan Pertanian, Bappenas, Noor Avianto (Batik Biru)

Langkah Bappenas ini, menurut Noor, menindaklanjuti keberlanjutan program food estate yang kini bersalin nama menjadi Kawasan Sentra Produksi Pangan (KSPP) pada periode rencana jangka menengah nasional (RPJMN) presiden terpilih.

“Kebetulan program presiden terpilih saat ini memang melanjutkan food estate, jadi itulah yang akan kita sambungkan antara program presiden terpilih dan yang secara teknokratis saat ini di Bappenas sedang susun dalam rencana pembangunan jangka menengah 2025-2029. Jadi arahnya kita akan mengusulkan kepada pemerintahan berikutnya untuk bisa mengembangkan KSPP termasuk yang di Keerom ini. Jadi itu tentunya berdasarkan hasil evaluasi kita. Kita sempurnakan untuk kita tindaklanjuti,” sebut Noor.

Plt Sekda Keerom Lukas Saranga

Sementara itu, Plt Sekda Keerom Lukas Saranga yang hadir membuka kegiatan mengatakan, penyempurnaan dan masukan-masukan dari berbagai pihak terkait, juga pemerintah provinsi, menjadi perhatian bersama sehingga keberlanjutan food estate atau KSPP di Negeri Tapal Batas dapat memberikan dampak perekonomian bagi masyarakat.

“Ada hal-hal yang perlu kita benahi sebelum kita kembangkan ke depannya. Kami sangat berharap program ini akan terus berlanjut sampai dengan memberi manfaat ekonomi kepada seluruh masyarakat di Kabupaten Keerom. Program ini menjadi salah satu program unggulan di Keerom oleh karena itu kami pemerintah Kabupaten Keerom sangat berharap agar program ini betul-betul memberikan dampak positif bagi perekonomian dan pengembangan Kabupaten ini,” ujar Lukas Saranga.

Dua hal yang menjadi perhatian pemerintah daerah dalam pengusulan dan pembahasan pada rakor tersebut, menurut Lukas, yakni kolaborasi dengan berbagai instansi atau stakeholder serta sinkronisasi program pada tingkat provinsi dan Bappenas sehingga dapat memaksimalkan food estate agar terintegrasi antara perekonomian dan ketahanan pangan di Kabupaten Keerom.

“Masukan maupun strategi untuk pengembangan food estate kami sangat harapkan. Ada ruang juga yang dikerjakan teman-teman dari badan perbatasan, kolaborasi dari seluruh instansi atau pihak-pihak terkait boleh terwujud. Kami juga berharap bimbingan dari teman-teman Bappeda Provinsi di dalam perencanaan 2025-2029 supaya terkonek dengan Bappenas,” harap Lukas.

Di tempat yang sama, Plt Kepala Badan Perencanaan Riset dan Inovasi Daerah (Bapperida) Keerom Florianus Gema Kwalik menyampaikan target dan arah kebijakan KSPP di Provinsi Papua khususnya di Keerom yakni produksi pangan yang terintegrasi dengan sistem penataan ruang dan infrastruktur serta berwawasan lingkungan. Program ini berjalan dalam dua tahapan pelaksanaan.

“Tahapan pertama dilaksanakan pada 2020-2024 seluas 500 hektar. Untuk periode kedua 2025-2029″ kata Gema.

Plt Kepala Badan Perencanaan Riset dan Inovasi Daerah (Bapperida) Kabupaten Keerom Florianus Gema Kwalik

Target pengembangan aspek on farm pada pengembangan Food Estate/KSPP di Kabupaten Keerom, lanjut Gema, adalah untuk mensejahterakan pelaku usaha pertanian melalui pengembangan kawasan sentra produksi pangan yang terintegrasi hulu-hilir/rantai produksi-pemasaran produk pangan dengan peningkatan nilai tambah melalui korporasi petani.

“Target yang ingin dicapai adalah terbangunnya sarana pengolahan komoditas pertanian, terbentuknya kelembagaan petani dalam bentuk korporasi petani atau bentuk lainnya, meningkatnya pemasaran produk, baik di pasar lokal maupun di luar kabupaten/provinsi lokasi Food Estate/Kawasan Sentra Produksi Pangan; dan meningkatnya pendapatan petani,” pungkas Gema. (Ai)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

1 comment