WAMENA, FP.COM – Rabu, 15 Juli 2020, Ketua Asosiasi Bupati se-Pegunungan Tengah Befa Yigibalom bersama Bupati Jayawijaya Jhon Richard Banua mengunjungi distrik Wosilimo. Bersama mereka, ada pula Dandim 1702 Jayawijaya Letkol Inf. Candra Dianto, Kapolres Jayawijaya AKBP, Dominggus Rumaropen, Kabag Humas Jayawijaya Metty Nahuway, serta staf Dinas Kesehatan Jayawijaya Olly Rumbekwan.
Kunjungan ini atas informasi jika masih banyak masyarakat yang bebas masuk lewat jalan darat ke Jayawijaya dari Jayapura melalui Kabupaten Yalimo.
Kedua pemimpin di wilayah Lapago ini kuatir, pintu masuk ini bakal memicu laju penularan virus Corona di Jayawijaya, dan secara umum di wilayah pegunungan tengah Papua.
Mencegah hal itu, Bupati Banua memastikan akan mendirikan pos jaga disertai wajib rapid test bagi warga yang melintas. Kantor Distrik Wosilimo akan dipergunakan sebagai posko induk, dijaga relawan, kepala distrik setempat dan di-back up personil TNI-Polri.
AKBP Dominggus Rumaropen dan Letkol Inf. Candra Dianto menyatakan dukungan penuh atas inisiatif ini. Di sela itu, Bupati Banua juga menyerahkan bantuan bama (bahan makanan) untuk para petugas yang nanti berjaga.
Sementara itu, Befa Yigibalom mengapresiasi langkah Pemerintah Jayawijaya. Selain berharap pos ini dijaga dengan ketat sesuai prosedur yang ditetapkan, ia ingin para bupati lain melakukan hal serupa. Befa berkaca pada kasus Covid-19 di daerahnya, Lanny Jaya. Menurutnya, dari hasil penelusuran, mereka yang reaktif merupakan penumpang kendaraan umum dari Wamena ke Tiom.
Di Lanny Jaya, sejak akhir Mei lalu hingga 13 Juli telah dilakukan rapid test pada 10.733 orang. Hasilnya, ditemukan 65 kasus reaktif. Dari 20 orang yang melanjutkan ke tahap test swab, 7 orang dinyatakan positif.
Fakta ini jelas mengkuatirkan, tak hanya di Lanny Jaya, tetapi wilayah Lapago secara menyeluruh. Belum lagi, di bandara Wamena, banyak didapati kasus reaktif di antara penumpang yang masuk. Beberapa bahkan dinyatakan positif.
Sebagai ketua asosiasi bupati, Befa Yigibalom menekankan pentingnya penerapan protokol kesehatan bagi masyarakat, terutama di setiap ruang publik di wilayah Lapago.
Demi mendeteksi dan memutus rantai penularan virus ini, Befa mewajibkan semua kepala daerah agar menggencarkan rapid test bagi warganya, tak hanya di pintu-pintu masuk tapi menyeluruh di setiap kabupaten se-Pegunungan Tengah. HumasLJ/Sembor