Bersama Bank Indonesia dan Bulog, Pemprov Papua Tengah Seriusi Pengendalian Inflasi

BI Papua lakukan peninjauan ke lahan pertanian cabai eksisting seluas 2 Ha di Kalibobo

NABIRE, FP.COM – Dalam upaya mengendalikan inflasi di Papua Tengah (Papteng) yang mencapai 4,39% (yoy, per Juni 2024), Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Papua (KPw BI Papua) bersinergi dengan Pemda, Bulog, dan instansi terkait lainnya.

Sinergi ini difokuskan di Kabupaten Nabire, di mana inflasi mencapai 6,21% (yoy), jauh di atas tingkat inflasi nasional sebesar 2,51% (yoy).

Read More
iklan

Langkah awal yang dilakukan KPw BI Papua adalah melakukan audiensi dengan Penjabat Gubernur Papteng, Sekda Kabupaten Nabire, BPS, dan Bulog untuk membahas isu inflasi dan membangun komitmen bersama dalam pengendaliannya.

Sinergi ini melanjutkan langkah sebelumnya di Mimika (18-19 April 2024) dan Rapat Koordinasi TPID Papteng di Nabire (7 Juni 2024).

Salah satu fokus BI dan Bulog di Nabire adalah mendorong penggunaan QRIS melalui kegiatan Bulog SIAGA (akSI Amankan harGA) pada 10-12 Juli 2024 di Pantai MAF. Kegiatan ini mencatat 149 transaksi QRIS dan menyalurkan 1,2 ton beras SPHP, 237 liter minyak goreng, 401 kg gula pasir, dan 67 kg tepung terigu kepada masyarakat.

Upaya pengendalian inflasi juga dilakukan dengan meninjau lahan pertanian cabai eksisting seluas 2 Ha di Kalibobo, salah satunya milik Kelompok Tani (Poktan) Kaipou.

Poktan OAP ini menunjukkan produktivitas progresif, dari 300 bibit tanaman pada 2021 menjadi 3.000 bibit saat ini, dan menjadi pemasok lokal cabai di Nabire.

Meningkatnya populasi dan aktivitas ekonomi di Papteng pasca pemekaran DOB mendorong lonjakan kebutuhan pangan dan inflasi. Untuk mengatasinya, KPw BI Papua menjajaki Kerja sama Antar Daerah (KAD) dengan distributor pangan di Nabire dan mengidentifikasi kendala yang dihadapi, seperti biaya angkutan laut dan pembatasan kuota tol laut.

Melalui Focus Group Discussion (FGD) dengan Dinas Pertanian dan Dinas Perdagangan Nabire, teridentifikasi pemicu inflasi hortikultura, yaitu gagal panen akibat cuaca ekstrem dan melonjaknya harga pupuk dan pestisida.

Hasil identifikasi ini akan dibagikan kepada dinas terkait untuk mencari solusi terbaik dalam menanggulangi inflasi di Papteng, khususnya di Nabire.

Sinergi dan langkah-langkah konkrit ini diharapkan dapat menurunkan inflasi di Papteng dan mendorong stabilitas harga pangan serta pemulihan ekonomi di wilayah tersebut. (Ai)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *