MIMIKA,FP.COM – Pemerintah Kabupaten Mimika dan PT Freeport Indonesia (PTFI) berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk meluncurkan Program Kesehatan Terintegrasi “Menuju Papua Sehat” melalui pengendalian malaria dan pencegahan stunting.
Bupati Mimika Johanes Rettob menyambut baik kolaborasi ini untuk menekan angka penderita malaria dan mencegah stunting, demi terwujudnya Papua Sehat.
“Pengendalian penyakit malaria dan penuntasan stunting merupakan program prioritas Pemda Mimika,” kata Johanes dalam sambutannya di Puskesmas Mapurujaya, Mimika, Kamis (18/7/2024).
Data Mencengangkan: Malaria dan Stunting di Mimika
Riset Kesehatan Dasar 2022 menunjukkan tingginya angka insiden malaria dan stunting pada bayi dan balita di Mimika. Pada tahun 2023, tercatat 145 ribu penderita malaria di Mimika, dengan tren yang terus meningkat selama empat tahun terakhir.
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 pun menunjukkan prevalensi stunting di Mimika mencapai 24,7%, lebih tinggi dari rata-rata nasional 21%.
Keterkaitan erat antara stunting dan malaria menjadi perhatian utama. Anak-anak yang sering terkena malaria berisiko tinggi stunting karena kekurangan nutrisi untuk pertumbuhan optimal. Malaria juga memperburuk kondisi ibu hamil, meningkatkan risiko melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah dan stunting.
Upaya Bersama Menuju Papua Sehat
“Melalui gotong royong semua pihak, kami berharap dapat mengakselerasi pengendalian malaria dan pencegahan stunting untuk melindungi kesehatan masyarakat,” kata Johanes.
PTFI, sebagai bagian dari upaya meningkatkan kualitas hidup masyarakat di sekitar wilayah pertambangan, berkomitmen untuk mendukung program kesehatan terpadu dan terintegrasi ini.
“Program ini memudahkan akses dan meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat,” kata Director, Executive Vice President Sustainable Development PTFI Claus Wamafma.
PTFI bekerja sama dengan Pemda Mimika dan PT AEA (ISOS) menjalankan program pengendalian malaria selama tiga tahun, dimulai tahun ini.
Program ini menargetkan lebih dari 30 ribu orang di 8 kampung, dengan tujuan menjadikan Mimika daerah bebas malaria tersertifikasi pada tahun 2030.
Untuk pencegahan stunting, PTFI menggandeng USAID meluncurkan program PASTI-Papua.
Program ini bertujuan meningkatkan kesejahteraan gizi anak dan menanggulangi stunting, dilaksanakan selama dua tahun delapan bulan di Mimika, Asmat, dan Nabire.
Tahun ini, PASTI-Papua akan memberikan pendampingan di 11 kampung di Mimika dan 4 kampung di Asmat.
Program ini akan mendorong perubahan perilaku sesuai konteks lokal, memperkuat layanan kesehatan ibu, anak, dan remaja, serta meningkatkan kapasitas kelembagaan untuk mewujudkan RAN PASTI di tingkat daerah.
“Amerika Serikat, melalui USAID, bangga dapat mendukung program PASTI,” kata Enilda Martin, Direktur Kantor Kesehatan USAID Indonesia.
“Bersama-sama, kita mempersiapkan tumbuh kembang anak-anak Papua agar bisa mencapai potensi terbaik mereka.”
Kolaborasi multipihak ini melibatkan PTFI, Pemda Mimika, USAID, PT AEA (ISOS), dan Wahana Visi Indonesia (WVI).
Peluncuran Program Kesehatan Terintegrasi “Menuju Papua Sehat” ini menjadi harapan baru bagi masyarakat Mimika untuk terbebas dari malaria dan stunting.
Upaya kolaboratif dan terpadu ini menunjukkan komitmen kuat untuk meningkatkan kualitas hidup dan masa depan yang lebih sehat bagi anak-anak Papua. (*)