BKKBN Provinsi Papua dan Pemerintah Kabupaten Keerom Luncurkan Pekan Pelayanan KB, Targetkan Ribuan Akseptor Baru

Frida Nadjuan Kepala OPD KB Kabupaten Keerom mewakili Bupati Keerom membuka kegiatan Kick Off Pelayanan KB di Arso 3 (10/9)

ARSO,FP.COM – Perwakilan BKKBN Provinsi Papua bersama Pemerintah Kabupaten Keerom secara resmi meluncurkan Pekan Pelayanan Keluarga Berencana (KB) yang akan berlangsung hingga 20 September mendatang.

Pencanangan ini berlangsung di Puskesmas Arso 3 Kabupaten Keerom, pagi tadi (10/9).

Read More
iklan

Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan KB berkualitas dan mencapai target nasional dalam rangka mewujudkan keluarga yang sehat dan sejahtera.

Bupati Keerom, yang diwakili oleh Frida Nadjuan, Kepala OPD KB Kabupaten Keerom, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas inisiatif BKKBN.

“Kabupaten Keerom sendiri begitu terbuka dengan program yang telah ditetapkan oleh Pemerintah, apalagi jika ini menyangkut upaya penyiapan sumber daya manusia yang berkualitas melalui penyiapan keluarga yang sehat dan sejahtera,” ujar Frida Nadjuan.

Dia juga menambahkan bahwa Kabupaten Keerom merasa bersyukur menjadi salah satu kabupaten yang menjadi prioritas nasional dalam program intensifikasi pelayanan KB.

“Harapan saya dan tentunya harapan kita bersama, sinergitas bersama akan membawa dampak positif terhadap program pembangunan keluarga, kependudukan, dan keluarga berencana khususnya di Kabupaten Keerom,” tambahnya.

Pekan Pelayanan KB ini menargetkan penambahan 7.282 akseptor baru untuk seluruh wilayah Provinsi Papua, termasuk Provinsi DOB. Khusus untuk Kabupaten Keerom, target yang ditetapkan adalah 448 akseptor.

“Kami optimis target ini dapat tercapai dengan dukungan dari seluruh pihak, baik pemerintah, tenaga kesehatan, maupun masyarakat,” ujar Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Papua yang diwakili oleh Chaterin P. Soelarso, Ketua Tim Pokja Akses Kualitas Layanan KB Perwakilan BKKBN Provinsi Papua.

Pekan Pelayanan KB ini tidak hanya berfokus pada kuantitas akseptor, tetapi juga pada kualitas pelayanan. Berbagai upaya telah dilakukan untuk memastikan pelayanan KB yang diberikan memenuhi standar dan kebutuhan masyarakat.

“Kami ingin memastikan bahwa setiap pasangan usia subur memiliki akses terhadap informasi yang akurat dan pilihan metode kontrasepsi yang sesuai,” tambah Chaterin.

Salah satu tujuan utama dari program KB adalah mengatur jarak kelahiran. Dengan mengatur jarak kelahiran, pasangan suami istri dapat memberikan perhatian yang optimal bagi tumbuh kembang anak, terutama pada 1000 hari pertama kehidupan.

“Dengan demikian, kita dapat menciptakan generasi emas yang sehat, cerdas, dan produktif,” jelas Chaterin.

Pekan Pelayanan KB ini mengusung tema nasional “Pelayanan Kontrasepsi Berkualitas untuk Indonesia Emas 2045”. Tema ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk mewujudkan Indonesia yang maju dan sejahtera.

Untuk mengukur keberhasilan program ini, BKKBN telah menyiapkan sistem pelaporan yang terintegrasi. Data mengenai jumlah akseptor baru, jenis metode kontrasepsi yang dipilih, dan kendala yang dihadapi akan dicatat dan dianalisis secara berkala.

“Data ini akan menjadi dasar untuk melakukan perbaikan dan peningkatan kualitas pelayanan KB di masa mendatang,” ungkap Chaterin.

BKKBN mengajak seluruh pasangan usia subur di Kabupaten Keerom untuk memanfaatkan kesempatan ini dengan baik. Dengan ber-KB, pasangan dapat merencanakan keluarga secara matang, meningkatkan kesejahteraan keluarga, dan berkontribusi dalam pembangunan bangsa. (Humas BKKBN/Mwr)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *