Bonus Demografi, Peluang Papua Mempercepat Pembangunan Ekonomi

Deputi Bidang Statistik Sosial BPS RI Ateng Hartono (tengah) saat konferensi pers terkait hasil Sensus Penduduk tahun 2020. (Foto: Syahriah)

JAYAPURA, FP.COM – Provinsi Papua sekarang ini sedang dalam fase bonus demografi di mana penduduk usia produktif lebih banyak dibanding nonproduktif. 

Read More
iklan

Kondisi ini menurut Deputi Bidang Statistik Sosial BPS Pusat, Ateng Hartono, merupakan sebuah peluang untuk mempercepat pembangunan ekonomi. 

“Bagaimana kita memberdayakan penduduk yang lebih produktif agar bisa berkontribusi untuk pertumbuhan ekonomi juga mengentaskan kemiskinan, termasuk kemiskinan ekstrem yang kita selesaikan secara bersama agar pada tahun 2024 bisa mendekati nol persen,” ucap Ateng, di Kota Jayapura, Papua, Kamis (2/12/2021). 

Ateng menyebut, pada era bonus demografi, pemerintah daerah harus memiliki rincian karakteristik, di antaranya pendidikan, domisili dan karateristik tingkat keluarga.

“Kalau kita sudah punya karakteristik, maka kita akan mudah membuat perencanaan. Saya berharap, dengan adanya penduduk kelompok muda yang banyak ini, akan menciptakan pemimpin – pemimpina hebat di Papua,” ujar Ateng. 

“Bagaimana mereka bisa meraih pendidikan dan sampai bersekolah di luar, sehingga mereka memiliki keterampilan dengan keahlian yang tinggi. Ini menjadi daya saing walaupun pendidikan bukan satu – satunya faktor yang lainnya, tapi sekarang era online, maka bisnis akan mengikuti era tersebut,” sambungnya. 

Dari hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional atau Susenas, pada saat Covid-19, kata Ateng, terjadi perubahan signifikan, orang bekerja menggunakan online. Dari level nasional sekitar 8 persen kontribusinya, naik menjadi 10 persen. 

“Artinya otomatis dalam mengikuti perkembangan zaman, kita harus merubah cara kerja kita berbasis kondisi yang berkembang cepat,” kata Ateng.

Hasil SP2020 mencatat penduduk Papua selama 10 tahun (2010-2020) bertambah sebanyak 1,47 juta jiwa. Dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir, laju pertumbuhan penduduk Papua sebesar 4,13 persen per tahun. 

“Terjadi perlambatan laju pertumbuhan penduduk sebesar 1,26 persen poin jika dibandingkan dengan laju pertumbuhan penduduk periode 2000-2010 yang sebesar 5,39 persen,” jelas Ateng.

Laju pertumbuhan penduduk Papua periode tersebut lebih tinggi dibandingkan laju pertumbuhan penduduk Indonesia yakni sebesar 1,25 persen. 

Kepala BPS Provinsi Papua, Adriana Helena Robaha mengatakan, komposisi penduduk menurut generasi didominasi milenial dan generasi Z, masing – masing 28,92 persen dan 26,87 persen. 

“Kedua generasi tersebut paling produktif dalam pasar tenaga kerja,” kata Adriana. 

Generasi milenial atau generasi Y adalah orang yang lahir pada tahun 1980-1995, sementara, generasi Z lahir pada tahun 1996-2015. FPKontr1

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *