Bupati Keerom Minta BUMKam Dibentuk Mengacu pada Potensi Kampung

Rapat Koordinasi bersama kepala kampung se-Kabupaten Keerom yang dipimpin Bupati Piter Gusbager.

ARSO, FP.COM –Dalam Rapat Koordinasi Bupati Keerom dan 91 kepala kampung, (Senin,21/8/23), setidaknya terdapat tiga arahan program prioritas yang diharapkan dapat diterjemahkan dalam program kegiatan kampung. Ketiganya adalah: penanganan stunting, kemiskinan ekstrim, dan peningkatan ekonomi.

Untuk peningkatan ekonomi, Bupati Keerom Piter Gusbager mengharapkan adanya dukungan para kepala kampung terhadap sektor unggulan daerah yakni pertanian.

Read More
iklan

“Misalnya jalan usaha tani bagi daerah-daerah yang ada pertaniannya, pengadaan bibit untuk petani sayur dan juga program-program lain, misalnya bantuan untuk kios-kios dan insentif untuk kader-kader posyandu, kader-kader malaria.”

“Sekecil apapun, kita harus siapkan untuk mendukung orang-orang yang berjasa bekerja untuk kampung,” ujar Bupati Gusbager.

Menurutnya, perekonomian kampung perlu didorong sebagaimana amanat Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang desa, di mana disebutkan bahwa desa atau kampung disarankan memiliki badan usaha untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

“Kampung-kampung wajib membentuk Bumdes atau Badan Usaha Milik Kampung (BUMKam).
pembentukan Bumdes itu sudah diatur oleh peraturan pemerintah dan Pemda Keerom membebaskan bagi mereka yang mau membentuk lembaga koperasi.”

“Selain membebaskan biaya, kita juga ingin menyalurkan modal kepada setiap koperasi yang ada,” ulas Bupati Gusbager.

Pihaknya mendorong seluruh kampung memaksimalkan Badan Usaha Milik Kampung (BUMKam) karena keberadaannya diyakini mampu memajukan perekonomian masyarakat.

Bupati Gusbager pun meminta BUMKam yang didirikan hendaknya mengacu pada potensi dan produk unggulan di kampung yang bersangkutan. Hal ini dimaksudkan agar BUMKam mudah dalam memilih jenis usahanya, termasuk memudahkan penyaluran bantuan dari pemerintah.

“Itu sudah kita siapkan tinggal koperasinya terdaftar, kita siapkan bantuan sesuai dengan apa produknya, apa usahanya, kita turunkan bantuan sesuai itu. Umumnya, sudah berapa koperasi kita salurkan bantuan berkisar 50 sampai 70 juta per koperasi sebagai modal usaha.”

“Gerakan kebangkitan koperasi di Kabupaten Keerom untuk pemulihan ekonomi masyarakat,” tambahnya. (*)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *