Di Ajang Pemilihan Duta HIV-AIDS, Pj Walikota Jayapura Serukan Stop Stigma dan Diskriminasi

Finalis Duta HIV-AIDS, Pj Walikota, Ketua TP PKK Kota Jayapura dan stakeholder terkait usai penobatan Jilo Valeria sebagai Duta HIV-AIDS Kota Jayapura

JAYAPURA, FP.COM – Rombongan Jayapura Peduli (Rojali) dan Ikatan Warna-warni Jayapura (Iwaja) Kota Jayapura menggelar pemilihan duta HIV-AIDS 2024 yang berlangsung kemarin malam (23/5) di salah satu hotel di bilangan Kotaraja.

Penjabat Walikota Jayapura Frans Pekey saat membuka kegiatan malam grand final pemilihan duta HIV-AIDS 2024

16 peserta berhasil lolos ke tahap grand final pemilihan duta HIV-AIDS 2024 yang mengusung tema “membangun harmoni dalam perbedaan dengan kasih dan solidaritas”.

Read More
iklan

Kegiatan ini dihadiri penjabat Walikota Jayapura Frans Pekey, Ketua TP PKK Kota Jayapura dan Ketua KPA Kota Jayapura beserta stakeholder terkait.

Ketua panitia pelaksana, Helen Pingkan Anastasia

Ketua panitia pelaksana, Helen Pingkan Anastasia, dalam laporannya menyebut pemilihan duta HIV-AIDS & Narkoba Kota Jayapura bagi populasi kunci merupakan event di tahun kedua setelah digelar perdana pada tahun lalu. Kegiatan bagi populasi kunci, dalam hal ini transpuan, diharapkan memberikan edukasi, mengurangi stigma dan diskrimasi, membangun pemahaman dan kesadaran peserta terhadap persoalan pencegahan, penularan dan penanggulangan HIV-AIDS di Kota Jayapura.

“Sebagai event tahunan kedua yang digelar key population (populasi kunci), kami ingin membangun komitmen untuk bermitra dengan stakeholder agar komunitas kami tetap berdaya. Komunitas yang tergolong dalam populasi kunci khususnya transpuan berjumlah 16 orang peserta merupakan anggota Rojali Papua dan Iwaja Kota Jayapura,” ujar Helen.

16 Finalis Duta HIV-AIDS Kota Jayapura 2024

Pj Walikota Jayapura dalam arahannya mengajak semua lapisan masyarakat untuk tidak melakukan stigma dan diskriminasi terhadap waria atau transpuan begitu juga bagi populasi kunci lainnya.

“Kita gelorakan terus menerus no stigma no diskriminasi sesuai dengan kodrat manusia. Tidak ada perbedaan. Tidak boleh ada stigma dan diskrimanasi kepada siapapun karena apapun kita semua adalah ciptaan Tuhan. Tugas kita bersama menjaga kebersamaan supaya masing-masing individu bisa menjalankan perannya dalam rangka mewujudkan nilai-nilai kebaikan, persaudaraan untuk membangun kota Jayapura yang kita cintai ini,” ujar Pekey.

Bagi Pekey, sekecil apapun, peran masing-masing individu memberikan kontribusi di tengah masyarakat Kota Jayapura yang heterogen sangat penting.

Baca Juga : Waria Bukan Musuh! https://fokuspapua.com/waria-bukan-musuh

Kepada duta yang terpilih, Pekey tak lupa menitipkan harapannya agar senantiasa mengambil peran dalam mengedukasi masyarakat tentang apa itu HIV-AIDS termasuk cara penularannya.

“Ini merupakan tantangan dan tanggungjawab bagi para duta untuk terlibat aktif dalam strategi melalui edukasi dengan target 90 persen masyarakat paham apa itu HIV-AIDS. Meski HIV-AIDS tercatat sudah terdeteksi di Indonesia sejak 1986, namun stigma mengenai HIV,AIDS,Odhiv (orang dengan HIV-red) masih dimaknai sebagai penyakit moral. Stigma ini yang kemudian melahirkan diskriminasi dan menjadi hambatan terbesar dalam upaya pencegahan dan penanggulangan HIV-AIDS di Indonesia.”

Sementara itu, mantan duta HIV-AIDS 2023 yang juga ketua Rojali Aurha Prastiwi mengatakan, semenjak didaulat setahun yang lalu, dirinya membangun sinergitas dengan pemerintah Kota Jayapura dalam edukasi HIV. Dia pun mengajak semua pihak untuk senantiasa memberikan ruang yang sama bagi siapapun tanpa memandang identitas gender.

“Kami berjejaring dengan berbagai stakeholder dalam mendukung pemerintah kota Jayapura terkait isu HIV. Saya mengajak semua pihak tanpa memandang identitas gender, kami memiliki akses yang sama terhadap layanan kesehatan. Mahkota ini sudah memberikan saya kesempatan untuk menyemangati teman-teman yang ada di komunitas saya untuk tetap hidup sehat ,berdaya, mandiri dan terus berkarya yang sangat bisa kita banggakan,” beber Aurha.

Jilo Valeria Duta HIV-AIDS Kota Jayapura 2024

Tak hanya itu dalam semangat International Day Against Homophobia, Biphobia, Interphobia, and Transphobia (IDAHOBIT) pihaknya terus berjuang menciptakan dunia yang lebih adil, inklusif, dan ramah bagi komunitas keberagaman di seluruh dunia.

“Diskriminasi, stigma, dan ketidaksetaraan akses terhadap layanan kesehatan masih terus menyasar kelompok keberagaman gender dan terus menerus menggerus hak sebagai warga negara.
Karenanya kami dari Rojali Papua dan Iwaja mengajak para hadirin untuk turut berpartisipasi dalam memerangi segala bentuk diskriminasi, stigma dan kekerasan terhadap komunitas di Papua”seru Aurha.

Dari ajang ini , Jilo Valeria dinobatkan sebagai Duta HIV-AIDS Kota Jayapura 2024. Tempat kedua diraih Gebby Anastasya dan posisi tiga diraih oleh Inayah Jasmin. (Ai)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *