Dikecam Atas Postingan Bernada Hinaan Terhadap Perempuan, Michael Yarisetouw Minta Maaf

Aksi Koalisi Perempuan Tanah mengecam postingan Michael Yarisetouw di media sosial yang dinilai merendahkan harkat dan martabat Perempuan Papua

JAYAPURA, FP.COM – Koalisi Perempuan Tanah yang terdiri dari 13 organisasi mengecam pernyataan seseorang bernama Michael Jhon Yarisetou (MJY) di media sosial Facebook yang dinilai merendahkan martabat perempuan Papua.

Dalam postingannya bertanggal 2 Juli 2020, MJY menulis sebuah kritik sosial. Entah sengaja atau khilaf, di bagian tengah tulisan itu ia menggunakan sebuah istilah “piala bergilir” yang ditujukan untuk perempuan Tanah atau Papua.

Read More
iklan

Sontak, tangkapan layar status tersebut, viral ke mana-mana, jadi perbincangan publik. Kebanyakan menuai hujatan.

“Pernyatan MJY sangat melukai kami sebagai perempuan Tanah atau perempuan Papua. Dia harus sadar bahwa dia adalah laki-laki Papua yang harus menghargai perempuan Papua atau perempuan Tanah yang dimaksud,” kata Jacqueline Hamadi dari Solidaritas Perempuan Papua kepada wartawan di Jayapura, Senin (6/7/2020)

Jacqueline menjelaskan, perempuan Tanah yang dimaksud MJY adalah perempuan yang terhormat, karena perempuan secara gender sama dengan laki-laki.

“Kami tidak gila hormat, tapi kami ingin dihargai, baik sebagai saudara perempuan, adik perempuan, pacar, dan suami. Saat ini kami harus bersuara keras untuk memperjuangkan hak perempuan Papua,” ujarnya.

Untuk itu, kata Jacqueline, MJY harus meminta maaf kepada seluruh perempuan Tanah atau perempuan Papua baik di media sosial maupun di beberapa media massa yang ada di Kota Jayapura, bahkan seluruh Papua.

“Kami berikan batas waktu tujuh hari yang bersangkutan mengklarifikasi peryataannya. Kalau dalam waktu yang sudah kami tentukan tidak diindahkan oleh yang bersangkutan, maka hal ini akan kami bawa ke ranah hukum,” tegasnya.

Eirene Waromi, Ketua Pokja Perempuan dan Anak Dewan Adat Papua, menambahkan, MJY harus menjelaskan secara gamblang, apa yang dimaksudkan dengan “perempuan Tanah” atau “perempuan Papua”.

“Pernyataannya tersebut membuat harkat dan martabat perempuan Papua terinjak. Dia harus mempertanggungjawabkan gelar Duta Baca dan sebagai almamater Universitas Cenderawasih, tempat dirinya menimba ilmu,” kata Eirene.

Eirene pun mengaku, pihaknya akan membawa persoalan ini ke DPR Papua dan MRP (majelis Rakyat Papua) agar dibahas untuk dibuatkan peraturan daerah (perda) khusus soal perempuan Papua.

“Kami melahirkan anak perempuan dan laki-laki tanah. Secara analisa, pernyataan MJY sangat menyinggung perasaan kami sebagai perempuan tanah atau Papua,” ujarnya.

“Ada juga dalam unggahannya dikatakan perempuan Tanah itu diibaratkan “piala bergilir”. Saya mau katakan bahwa piala bergilir itu hanya ada di rumah bordil atau di bar-bar.”

“Saat ini, sudah banyak perempuan Papua yang berpendidikan tinggi dan mempunyai jabatan penting di pusat maupun di Papua. Apakah mereka itu juga piala bergilir seperti yang dimaksudkan oleh MJY?. Dia harus sadar bahwa laki-laki adalah tiang dan perempuan adalah noken dalam kehidupan masyarakat Papua,” sambungnya berapi-api.

Untuk itu, Eirene berharap, MJY atau siapapun yang menggunakan media sosial agarlebih selektif dalam memosting suatu hal, tahu mana yang bisa dan mana yang tidak.

“Ada ruang untuk dapat berdiskusi tanpa harus menggunakan media sosial sebagai ungkapan isi hati yang akan menimbulkan polemik di masyarakat,” ujarnya.

Membungkuk. Michael Yarisetouw saat meminta maaf atas postinganya yang dinilai merendahkan martabat perempuan Papua/Istimewa

Michael Jhon Yarisetouw sendiri telah melakukan klarifikasi lewat jumpa pers, sore tadi di salah satu kedai kopi di Kotaraja. Dalam penyampaiannya yang diunggah di akun Youtube tersebut, ia menjelaskan, tidak bermaksud menyinggung dan melukai hati serta perasaan dari seluruh perempuan Papua, karena ia juga punya mama, kakak dan keluarga perempuan.

“Saya Michael Yarisetouw pemilik akun MJ Yarisetouw pada sore ini menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya dari hati yang paling dalam kepada seluruh perempuan Papua atas unggahan atau status Facebook yang saya posting pada 2 Juli pukul 11.34 WIT, di mana, dalam redaksinya terdapat kata-kata yang menyinggung dan melukai hati perempuan Papua di mana saja berada. Saya tidak bermaksud demikian, sebab kalau saya melakukan itu, berarti saya juga melukai mama dan keluarga perempuan saya,” katanya di hadapan awak media.

Sebelumnya, Michael telah membuat pernyataan maaf di dinding facebook pada 4 Juli, dini hari.

Perwakilan keluarga Michael, Dokter John Manansang mengatakan, hal ini jadi pelajaran buat Michael agar berhati-hati dan selektif dalam memosting di media sosial.

“Anak kami (Michael) harus belajar, supaya sebagai laki-laki Papua, ke depan harus menjaga perkataan dan perbuatan, jangan lari dari masalah, selesaikan,” ujar mantan Direktur RSUD Abepura ini.

Benyamin Gurik, salah satu rekan Michael turut meminta maaf atas perbuatan rekannya itu.

“Adik Michael sudah menyampaikan permohonan maaf secara terbuka untuk kita semua, jadi saya berharap mari kita semua memberikan maaf kepadanya.”

Ia juga meminta, aksi saling serang di sosial media terkait hal ini dihentikan. “Mari kita menjaga kebersamaan,” pungkasnya. JP/FPKontr3

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *