Ekonomi Kreatif salah satu Prioritas Pemprov Papua dalam RPJPD

Momentum Hari Pariwisata Dunia yang dilaksanakan oleh Disbudpar Provinsi Papua dan dihadiri oleh Asisten III Setda Provinsi Papua Derek Hegemur (27/9)

JAYAPURA,FP.COM – 27 September dunia merayakan Hari Pariwisata dengan tema “Pariwisata dan Perdamaian”. Di Provinsi Papua, perayaan ini menjadi momentum penting untuk mendorong pertumbuhan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.

Melalui rangkaian kegiatan seni bertajuk “Visit Papua”, Papua berkomitmen untuk menjadikan kedua sektor ini sebagai tulang punggung perekonomian daerah dalam jangka panjang, yakni hingga tahun 2045.

Read More
Penyerahan hadiah secara simbolis oleh Kabid Ekraf Disbudpar Papua pada momentum Hari Pariwisata Sedunia (27/9).

Sesuai dengan tema global, Papua melihat pariwisata sebagai alat untuk mempromosikan perdamaian, persatuan, dan pemahaman antar budaya. Dengan mengangkat kembali kekayaan budaya yang telah lama terpendam, Papua berharap dapat menarik minat wisatawan dari berbagai belahan dunia untuk berkunjung dan mengalami keunikan budayanya.

Untuk memeriahkan Hari Pariwisata Dunia dan menggairahkan kembali semangat kreativitas masyarakat Papua, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Papua telah menyelenggarakan berbagai lomba seni.

Penyerahan simbolis kepada pemenang lomba menggambar

Lomba-lomba ini meliputi lomba menggambar dan melukis, lomba tari kreasi dan modern dance, serta lomba foto dan video. Seluruh lomba mengangkat tema “Visit Papua” dengan harapan dapat menginspirasi para peserta untuk menghasilkan karya-karya yang mencerminkan keindahan dan kekayaan budaya Papua.

“Rangkaian lomba seni ini tidak hanya bertujuan untuk mencari bakat-bakat baru, tetapi juga untuk menciptakan ruang-ruang kreatif bagi para seniman Papua,” ujar Boni Asso kepala bidang ekonomi kreatif Disbudpar Provinsi Papua. “Kami berharap melalui kegiatan ini, semangat kreativitas masyarakat Papua semakin tumbuh dan dapat berkontribusi dalam pengembangan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, “tambah Boni.

Asisten III Setda Provinsi Papua, Derek Hegemur, dalam sambutannya pada acara puncak di PYCH, Jumat (27/9) menyampaikan bahwa Papua telah lama kehilangan sentuhan dengan kekayaan budayanya. Namun, melalui perhelatan ini, Papua mulai bangkit dan berupaya untuk mengembalikan budaya sebagai kekuatan utama dalam pengembangan pariwisata.

“Hari ini, kita memulai langkah nyata untuk menatap masa depan yang lebih baik. Dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) 2025-2045, salah satu visi kita adalah menjadikan ekonomi kreatif sebagai prioritas utama. Kita akan mengembangkan nilai-nilai budaya menjadi nilai ekonomi,” ungkap Hegemur.

Lebih lanjut, Hegemur menjelaskan bahwa pengembangan ekonomi kreatif diharapkan dapat mendorong pertumbuhan sektor pariwisata, meningkatkan pendapatan masyarakat, dan memberikan kontribusi signifikan terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD).

“Kita akan melibatkan semua pihak, baik pemerintah, pelaku usaha, perhotelan, hingga media, untuk bersama-sama mengembangkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Konsep pentahelix akan kita terapkan untuk memastikan semua stakeholder memiliki peran yang sama pentingnya,” tambahnya.

Hegemur juga menekankan pentingnya peran budaya dalam kehidupan masyarakat Papua. Menurutnya, setiap gerak dan tindakan orang Papua selalu terinspirasi dari nilai-nilai budaya.

“Seni tari, lagu, dan lukisan adalah bagian tak terpisahkan dari kehidupan kita. Kita akan terus melestarikan dan mengembangkan kekayaan budaya ini untuk menarik minat wisatawan,” ujarnya.

Hegemur mengajak semua pihak untuk bersatu padu dalam mengembangkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. “Mari kita jadikan Papua sebagai destinasi wisata yang menarik, tidak hanya karena keindahan alamnya, tetapi juga karena kekayaan budaya kita,” tutupnya. (Ai)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *