JAYAPURA, FP.COM – Ekspedisi Rupiah Berdaulat (ERB) kembali digelar tahun ini oleh Bank Indonesia bekerja sama dengan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL). Sejatinya, sinergi strategis antara TNI AL dan BI telah dimulai sejak tahun 2012 dalam kegiatan pelayanan kas keliling di daerah 3T (Terluar, Terdepan dan Terpencil) di seluruh wilayah NKRI. Kegiatan ini bertujuan untuk membantu penyediaan uang layak edar di pulau-pulau terluar yang sulit terjangkau dengan transportasi umum.
Hal tersebut disampaikan Kepala Departemen Pengelolaan Uang Bank Indonesia Marlison Hakim pada kegiatan Ekspedisi Berdaulat 2023 di Pelabuhan Jayapura, Jumat sore (23/6/23).
“Untuk tahun 2023, kegiatan kas keliling 3T sebanyak 17 kali di 17 Provinsi dengan target 85 pulau yang dikunjungi. Kegiatan ini merupakan kegiatan yang ke-delapan kalinya dilakukan pada tahun 2023, pada sore ini di wilayah Papua kita melakukan pelepasan Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2023 dengan melakukan kegiatan kas keliling 3T di Provinsi Papua pada tanggal 23 sampai 30 Juni 2023,” ujar Marlison.
Khusus Papua, Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2023 melibatkan kapal perang KRI Dorang 874 yang akan mengunjungi 6 (enam) pulau terluar, yaitu: Pulau Liki – Distrik Warembori Teba – Pulau Bepondi – Pulau Numfoor- Kabupaten Waropen – Kepulauan Yapen (Serui). Bank Indonesia mengikutsertakan Tim Pejuang Rupiah perwakilan dari wilayah: Papua, Papua Barat, Kalimantan Tengah, Jember, Solo, Jakarta, Sumatera Selatan, dan Bengkulu.
Modal kerja yang dibawa dalam pelayaran kas keliling kali ini meningkat tajam. “Sekarang kita bawa Rp26.760.000.000,00 (dua puluh enam miliar tujuh ratus enam puluh juta rupiah) atau naik sekitar 543 persen dari modal kerja tahun lalu yaitu sebesar Rp4.160.000.000,00 (empat miliar seratus enam puluh juta rupiah). Itu menandakan tingkat kebutuhan dan perputarannya besar. Kenapa besar? Karena memang transaksi di Papua itu besar sehingga kita merespons kebutuhan tadi,” ujar Marlison.
Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2023 ini dilepas oleh Kepala Departemen Pengelolaan Uang Bank Indonesia pelepasan tim ekspedisi juga dihadiri Asisten II Setda Papua Suzana Wanggai, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Papua Juli Budi Winantya, Danlantamal X Jayapura Brigadir Jendral TNI (Mar) Ludi Prastyono, M. Tr. Opsla.
Mewakili Pemerintah Provinsi Papua, Suzana Wanggai mengapresiasi pihak BI dan TNI AL yang telah menjangkau peredaran uang rupiah di wilayah 3T Papua. “Pemerintah Provinsi Papua berterima kasih kepada Bank Indonesia dan TNI AL, dalam hal ini Lantamal X, yang berkolaborasi bersama dalam rangka rupiah berdaulat. Muara dari semua ini adalah untuk kesejahteraan masyarakat. Kami menyambut baik kegiatan kas keliling yang tentunya memberikan kemudahan bagi masyarakat Papua yang berada di wilayah terdepan, terluar dan terpencil untuk mendapatkan uang yang layak edar dan layak untuk dipergunakan,” ujar Suzana.
Lalu berapa lama tim ekspedisi ini bertugas? Menurut keterangan dari Brigjen Ludi Prastyono, sejak dilepas pada 23 Juni, KRI Dorang akan tiba kembali di Jayapura pada 30 Juni mendatang, dengan total jarak tempuh mencapai 1.016 Nautical Mile (NM).
“Teman-teman yang on board utamakan zero accident, KRI Dorang ini kapal baru dan insya Allah kita punya alat juga untuk mendeteksi cuaca 150 mile ke depan. Jalin komunikasi yang baik dengan teman-teman Bank Indonesia yang on board,” tukas Ludi. (*)